Sukses

Pemerintah Libia Tolak Usulan Gencatan Senjata

Pemerintah Libia dikabarkan telah menolak secara mentah-mentah usulan gencatan senjata dari pihak oposisi, bahkan menyebut usulan tersebut sebagai tindakan "gila".

Liputan6.com, Tripoli: Pemerintah Libia dikabarkan telah menolak secara mentah-mentah usulan gencatan senjata dari pihak oposisi. "Apa yang ditawarkan pemberontak itu bukanlah perdamaian. Mereka meminta kami untuk menarik diri dari kota-kota kita sendiri. Ini tindakan yang gila," kata juru bicara pemerintah Libia Mussa Ibrahim seperti dilansir Xinhua, baru-baru ini.

Sementara itu, Mussa juga menuduh pasukan koalisi yang dipimpin Barat dipimpin telah melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan. Terutama, setelah pesawat tempur sekutu kembali menyerang dan menewaskan sedikitnya enam warga sipil. "Beberapa pihak gila dan perdana menteri kriminal, serta para presiden dari Eropa sengaja memimpin perang suci ini untuk melawan bangsa Arab muslim," kata Mussa.

Sebelumnya pada Jumat silam, Mustafa Abdel Jalil, ketua oposisi Interim Transisi Dewan Nasional (ITNC), mengatakan mereka akan menyetujui gencatan senjata jika Muammar Khadafi menarik pasukannya dari seluruh kota Libia. Serta, menghormati hak-hak warga Libia untuk memilih.

Adapun selama dua hari terakhir, utusan khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Libia Abdelilah Al-Khatib juga sudah mengadakan pembicaraan di negara-negara Afrika Utara dengan perwakilan dari kedua pihak oposisi dan pemerintah Khadafi untuk mencari solusi terhadap krisis. Khatib kembali meminta masyarakat internasional untuk pelaksanaan penuh resolusi Dewan Keamanan PBB tahun 1970 dan 1973.

Resolusi 1970 itu akan menerapkan sanksi terhadap Khadafi dan antek-anteknya serta melakukan embargo senjata terhadap Libia. Sedangkan Resolusi 1973 itu menyetujui zona larangan terbang terhadap Libia untuk melindungi warga sipil.(JAY/ANS)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini