Sukses

Khadafi: Perang Akan Panjang

Menyusul serangan yang dilakukan AS, Inggris dan Perancis ke negaranya, pemimpin Libia Muammar Khadafi memberikan ultimatum kepada para penyerangnya. Khadafi memeperingatkan para penyerangnya dengan mengatakan bahwa perang akan panjang.

Liputan6.com, Tripoli: Menyusul serangan yang dilakukan AS, Inggris dan Perancis ke negaranya, pemimpin Libia Muammar Khadafi memberikan ultimatum kepada para penyerangnya. Khadafi memeperingatkan para penyerangnya dengan mengatakan bahwa perang tidak akan berakhir di medan perang Meditarania.

Seperti dilansir The Sydney Morning Herald, Senin (21/3) waktu setempat, Khadafi yang geram mengatakan bahwa semua warga Libya telah dipersenjatai dan siap menyerang balik sampai mereka mendapatkan kemenangan. "Kami menjanjikan perang dalam waktu yang lama dan tanpa batas," kata Khadafi.

Menurutnya, para pemimpin Inggris, Perancis dan AS akan jatuh layaknya Hitler dan Mussolini. Khadafi beranggapan mereka yang berusaha menjatuhkannya memiliki motif tersendiri. Yang tak lain adalah berusaha untuk menguasai ladang minyak di Libya yang menghasilkan minyak dengan kualitas unggul. "Amerika, Perancis, atau Inggris, orang-orang Kristen yang berada dalam pakta melawan kita hari ini, mereka tidak akan menikmati minyak kita. Kita tidak perlu mundur dari medan perang karena kita membela tanah kita dan martabat kita," kata Khadafi.

Dilaporkan, sebanyak 48 orang tewas dan 150 lainnya luka-luka akibat serangan udara yang menghantam beberapa kota di Libia. Pihak militer Libia mengungkapkan  beberapa kota seperti Sirte, Benghazi, Misrata, dan Zuwarah, mengalami serangan udara dari pihak Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO). Termasuk, Amerika Serikat, Inggris, dan Prancis. [Baca: Serangan Udara NATO Tewaskan 48 Orang] (YUS)


* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini