Sukses

Giliran Tripoli Dibombardir

Negara-negara Barat telah melakukan serangan udara di beberapa tempat di Tripoli dan Misrata, yang menimbulkan kerusakan sangat besar pada infrastruktur sipil dan lainnya.

Liputan6.com, Tripoli: Pesawat-pesawat tempur Barat mengebom target-target sipil di ibu kota Libia, Tripoli. Demikian diwartakan saluran televisi satelit Libia, Al-Jamahiriya, Sabtu kemarin, seperti dikutip Antara, Ahad (20/3). Media Libia lainnya melaporkan bahwa gudang-gudang minyak di dekat Kota Misrata dibombardir [baca: Pesawat Tempur Barat Membom Gudang Minyak Libia].

"Seluruh wilayah itu dalam bahaya kebakaran," kata Kantor Berita Libia Jana. Adapun pada Kamis silam, Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa mengadopsi resolusi tentang Libya seperti dikutip Kantor Berita RIA Novosti.

Paris mengambil peran utama dalam mengkoordinasikan tanggapan dunia untuk pergolakan di negeri di belahan Afrika Utara itu. Militer Amerika Serikat, Inggris, dan Prancis melancarkan serangan terhadap diktator Libia Muammar Khadafi. Ada sekitar 20 Rafale Prancis dan pesawat tempur Mirage dikirim untuk berpatroli di langit Kota Benghazi. Sejak awal serangan, penerbangan Prancis telah menghancurkan empat tank pemerintah Libia di lingkungan kota pemberontak.

Pasukan Inggris dalam tindakannya terhadap Libya, telah dikonfirmasi oleh Perdana Menteri David Cameron. Berbicara setelah pertemuan darurat Cobra, Cameron mengatakan, tindakan yang diambil oleh pasukan internasional adalah "perlu, sah dan berhak". "Khadafi telah membuat hal ini terjadi."

"Sebuah kapal perang AS telah menembakkan lebih dari 100 peluru kendali atau rudal jelajah Tomahawk di lokasi pertahanan udara Khadafi," kata Laksamana AS William Gortney. Operasi AS ini bernama "Odyssey Fajar".

Negara-negara termasuk Kanada, Denmark, Spanyol dan Norwegia telah mengirim jet-jet mereka ke Libia, sementara Italia mengatakan akan mengizinkan penggunaan pangkalan udaranya seperti Sigonella di Sisilia dan Aviano di utara untuk memulai serangan.

Sementara itu, Ketua parlemen Libia, Abul Qasim al-Zuai, mengutuk serangan udara Barat terhadap negaranya tersebut sebagai aksi "agresi biadab" setelah Tripoli mengumumkan gencatan senjata dalam perangnya terhadap oposisi bersenjata di bagian timur negara itu.

"Negara-negara Barat telah melakukan serangan udara di beberapa tempat di Tripoli dan Misrata, yang menimbulkan kerusakan sangat besar pada infrastruktur sipil dan lainnya," katanya pada konferensi pers di Tripoli. Dia menjelaskan sejumlah besar warga sipil terluka akibat serangan negara-negara Barat itu, sehingga korban memenuhi rumah sakit-rumah sakit.(ANS)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.