Sukses

Pascagempa, Jepang Hadapi Krisis Energi

Pascagempa dahsyat yang berujung tsunami, Jepang kini harus menghadapi krisis energi.

Liputan6.com, Tokyo: Pascagempa dahsyat yang berujung tsunami, Jepang kini harus menghadapi krisis energi. Pemakaian listrik dan bensin pun harus dibatasi mulai Kamis (17/3). Akibat pemadaman listrik di Tokyo, komunikasi dan transportasi sempat terganggu.
 
Pemadaman listrik juga terjadi di beberapa wilayah akibat terjadinya kebocoran di reaktor nuklir Fukushima yang berperan sebagai PLTN. "Sekitar 25 persen listrik Jepang berasal dari sumber nuklir. Akibat PLTN Fukushima Daichi berhenti beroperasi, setidaknya 55 perusahaan reaktor berada dalam kondisi kritis," ujar ekonom Jepang Dan Ryan.
 
Ia menambahkan, "Dalam waktu dekat, kekurangan listrik tersebut akan memerlukan pemadaman bergilir. Zona manufaktur akan diberikan prioritas tertinggi. Namun, jika reaktor tetap beelum bisa berfungsi, maka perusahaan produksi Jepang dan PDB tetap bisa beroperasi dengan listrik dijatah."
 
Selain itu, jaringan kereta api di sebagian besar kota di Jepang utara terganggu atau bahkan terpaksa ditutup. Sedangkan layanan kargo di pelabuhan dan bandara di wilayah Tokyo terpaksa ditunda dalam beberapa hari.
 
Sementara itu, Bandara Narita dan Haneda tetap buka, tapi logistik dan penyedia barang tidak dapat beroperasi penuh. Hal itu karena penutupan jalan dan kekurangan tenaga listrik.(Bloomberg/ADO)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini