Sukses

Pemimpin Separatis Yaman Tertangkap

Hasan Baoum, pemimpin separatis Yaman Selatan ditangkap dan tertembak pada hari kesembilan unjuk rasa yang terjadi di ibu kota Yaman, Sanaa, setelah bentrokan dengan pasukan keamanan, kemarin.

OlehLiputan6Diperbarui 25 Jan 2017, 10:23 WIB
Diterbitkan 21 Feb 2011, 11:31 WIB
Liputan6.com, Sanaa: Gelombang demonstrasi masih terjadi di Yaman. Hasan Baoum, pemimpin separatis Yaman Selatan ditangkap dan tertembak pada hari kesembilan unjuk rasa yang terjadi di ibu kota Yaman, Sanaa, setelah bentrokan dengan pasukan keamanan, kemarin.

Seperti dilansir Reuters, Senin (21/2), dua demonstran lainnya meninggal di sebuah rumah sakit di kota selatan Aden setelah terluka. ia diduga terkena peluru nyasar, selama aksi protes pada Sabtu silam. Kematian dua demonstran itu membawa jumlah korban tewas menjadi tujuh orang dalam bentrokan dua hari terakhir.

Ribuan orang berhasil menduduki kota-kota seperti Ibb dan Taiz, serta di dua wilayah di Aden, untuk menuntut kemunduran Presiden Ali Abdullah Saleh, yang akhirnya berujung dengan tawaran dialog kepada pihak oposisi. Kemarin, keamanan di Aden pun telah ditingkatkan dengan pengawasan ketat tank dan kendaraan berlapis baja di jalan-jalan utama.

Presiden Ali Abdullah merupakan sekutu AS yang berjuang melawan bangkit kembalinya sayap Al-Qaidah di Yaman, telah berkuasa selama 32 tahun di negara miskin yang terletak di Semenanjung Arab. Yaman tengah menghadapi beragam masalah lokal. Termasuk, melonjaknya pengangguran, menipisnya cadangan minyak dan air, dan kerusuhan kronis di provinsi-provinsi utara dan selatan.

Menurut anak Hasan Baoum, Fadi, sang ayah yang tengah dirawat di Rumah Sakit Aden, ditangkap oleh sebuah kelompok militer bersenjata. Sebelumnya, Hasan juga pernah ditangkap pada November tahun silam dengan tuduhan merencanakan demonstrasi ilegal.(JAY/ANS)
    Produksi Liputan6.com