Sukses

Demonstran Kelelahan, Petugas Bersih-bersih

Memasuki hari ke-13, para demonstran yang masih berkerumun di Tahrir Square, pusat kota Kairo, tampaknya mulai kelelahan. Terlihat dari sorak-sorai yang sebelumnya menggema, kini hanya terdengar samar-samar.

Liputan6.com, Kairo: Memasuki hari ke-13, para demonstran yang masih berkerumun di Tahrir Square, pusat kota Kairo, tampaknya mulai kelelahan. Terlihat dari sorak-sorai yang sebelumnya menggema, kini hanya terdengar samar-samar di antara kumpulan para demonstran yang menuntut Presiden Mesir Hosni Mubarak untuk meletakkan jabatannya.

Hal itu dimanfaatkan tim khusus yang diperintahkan Presiden Mubarak untuk membersihkan beberapa area tempat di mana aksi protes diluncurkan. Mubarak juga telah mengeluarkan imbauan bagi warga Mesir untuk segera kembali ke rumah masing-masing.

Seperti dilansir Aljazeera, Ahad (6/2), para demonstran yang tidak menghiraukan himbauan tersebut memperkuat barisannya sambil menyerukan slogan-slogan mereka di tengah terpaan hujan. Walaupun mengaku lelah, para demonstran tersebut tidak akan berhenti sampai Presiden Mubarak benar-benar lengser.

Kini, para demonstran juga menyerukan "Day of the Martyred" dalam rangka menghormati rekan mereka yang gugur dalam aksi memperjuangkan reformasi.

"Kami harus kuat untuk dapat menggulingkan pemerintah. Butuh perjalanan panjang bagi warga untuk mendapatkan haknya dengan Revolusi Prancis. Jika kami harus menghabiskan sisa hidup kita untuk menyingkirkan Mubarak, maka kami akan tetap melakukannya," kata salah satu demonstran yang mengaku telah tidur di alun-alun selama hampir dua minggu.

Menanggapi pergolakan poltik yang terjadi di Mesir, Frank Wisner yang mengaku diutus oleh Presiden Amerika Serikat Barack Obama, mengatakan bahwa Presiden Mubarak harus tetap menjabat sampai proses pengumpulan konsensus nasional selesai dilaksanakan. Namun, P.J. Crowley, juru bicara AS, membantah pesan yang dibawa Wisner mewakili pandangan AS mengenai konflik tersebut. Menurut dia, Wisner berpendapat bagi dirinya sendiri bukan pandangan AS secara umum.(DSC/ANS)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.