Sukses

Depresi, Putra Sulung Madoff Bunuh Diri

Selama dua tahun, Mark Madoff dikabarkan tak tahan menghadapi tekanan terus-menerus maupun sindiran-sindiran. Apalagi sang ayah, Bernard L. Madoff, dijatuhi hukuman penjara 150 tahun karena menipu miliaran dolar AS terhadap sejumlah investor.

Liputan6.com, New York: Mark Madoff, anak Bernard L. Madoff yang dijatuhi hukuman penjara 150 tahun karena menipu miliaran dolar terhadap sejumlah investor, ditemukan sudah tak bernyawa di apartemennya di Kota New York, Amerika Serikat, Sabtu (11/12). Diduga kuat, lelaki berusia 46 tahun itu bunuh diri.

Seperti dikutip sejumlah media AS, pejabat Kepolisian New York (NYPD) yang melakukan investigasi terhadap kematian Mark meyakini bahwa anak tertua Bernard Madoff itu memang tewas karena bunuh diri. Saat ditemukan tak bernyawa di apartemennya di kawasan Manhattan, leher Mark berada dalam posisi terikat rantai anjing yang tergantung pada sebuah pipa besi di langit-langit apartemennya di SoHo.

Jenazah Mark pertama kali ditemukan ayah mertuanya pada Sabtu pagi dan pada Sabtu petang, dibawa keluar dari apartemennya oleh pihak berwenang. Insiden bunuh diri Mark itu terjadi tepat pada hari yang sama ketika ayahnya dua tahun lalu ditangkap Biro Penyelidik Federal (FBI). Sebelum meninggal, Mark Madoff dan adik laki-lakinya, Andrew Madoff, berada di bawah investigasi pihak berwenang yang menyeret ayah mereka ke penjara untuk menjalani hukuman selama 150 tahun [baca: Ancaman 150 Tahun Penjara Bagi Madoff].

Kendati demikian, dua bersaudara itu tidak dikenai tuduhan kejahatan dalam kasus menghebohkan--yang disebut-sebut telah mempengaruhi kehidupan ribuan orang--itu. Adapun penasihat hukum Mark Madoff, Martin Flumenbaum, dalam sebuah pernyataan mengatakan: "Mark Madoff hari ini melakukan bunuh diri." Ia kemudian mengatakan bahwa insiden tersebut merupakan tragedi yang seharusnya tidak terjadi.

Hanya saja, ia menyebut kliennya sebagai korban tak berdosa dari kejahatan besar ayahnya dan selama dua tahun Mark tidak tahan menghadapi tekanan terus-menerus karena tuduhan yang tidak benar maupun sindiran-sindiran yang menerpanya.

Sementara, menurut berbagai pemberitaan media setempat, Madoff pada pekan silam mengetahui bahwa dirinya kemungkinan menghadapi tuduhan kejahatan yang dilayangkan beberapa pihak di London dan New York. Beberapa hari sebelum meninggal, Mark diberitakan sempat mengirim beberapa surat elektronik kepada istrinya, Stephanie. Dalam surat itu, ia hanya menyampaikan bahwa dirinya mencintai istrinya, namun tidak ada kata-kata yang menjelaskan mengapa ia berniat menghilangkan nyawanya sendiri.

Bernard Madoff dijebloskan ke penjara di Carolina Utara, AS, karena melakukan penipuan terhadap banyak investor hingga total kerugian yang mereka alami mencapai miliaran dolar AS. Bernard ditangkap FBI pada 11 Desember 2008 setelah ia mengemukakan pengakuan kepada keluarganya bahwa dirinya memang telah melakukan kejahatan penipuan melalui skema Ponzi [baca: Banyak Investor Kaya Berpengaruh Jadi Korban Madoff].(ANS/Ant)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.