Pendiri WikiLeaks Ditangkap

Liputan6.com, London: Pendiri situs whistle-blower WikiLeaks Julian Assange akhirnya ditangkap Kepolisian Metropolis London di kediamannya, Selasa (7/12). Petugas mengatakan penangkapan ini didasarkan perintah penahanan yang dirilis oleh negara-negara Eropa. Assange diwajibkan untuk menghadiri sidang di Pengadilan Negeri Westminter, beberapa waktu mendatang.

Julian Assange didakwa telah melakukan sejumlah kejahatan seksual berupa pemerkosaan dan pelecehan yang dilakukannya pada Agustus 2010 silam oleh pejabat berwenang Swedia. Pria berusia 39 tahun ini sebelumnya telah membantah tudingan tersebut [baca: Interpol: Tangkap Pendiri WikiLeaks!].

Polisi telah mengontak pengacaranya, Mark Stephens, setelah menerima perintah penahanan tersebut, Senin kemarin. Menurut pengacaranya, Assange sendiri telah mengungkapkan niatnya untuk mempelajari lebih jauh tuduhan yang dilayangkan kepadanya dan berniat untuk membersihkan namanya.

"Sudah saatnya kita mengakhiri polemik ini dan mendapatkan kebenaran, keadilan dan aturan hukum. Julian Assange telah bertekad untuk mempertahankan diri dan membersihkan namanya," jelas Stephens.

Selama beberapa hari terakhir, Assange sendiri telah menjadi bulan-bulanan kritikus setelah merilis informasi "sensitif" terbaru di WikiLeaks. Sejumlah bocoran bahkan mengungkapkan beberapa lokasi situs-situs sensitif di Inggris, yang dikhawatirkan dapat menjadi target serangan teroris.

Situs WikiLeaks sendiri terpaksa memindahkan servernya ke Swiss, setelah sejumlah server di Amerika Serikat, menolak untuk menanganinya. Alamat situs berganti menjadi angka (http://213.251.145.96/) setelah terus diserang oleh banyak peretas atau hacker asal AS.(CHR/ANS/BBC)