Sukses

Wikileaks Ungkap Hillary Clinton Memata-matai DK-PBB

Wikileaks akan mengungkap rahasia para pemimpin dunia yang selama ini tersimpan rapat-rapat. Hillary Clinton ternyata pernah memerintahkan untuk memata-matai seluruh anggota Dewan Keamanan PBB.

Lipuran6.com, Washington DC: Situs whistle-blower Wikileaks secara mengejutkan akan mengungkap rahasia para pemimpin dunia yang selama ini disembunyikan dari publik. Seperti dilansir dari dailymail.co.uk, Senin (29/11), Menteri Luar Negeri AS Hillary Rodham Clinton akan menjadi orang pertama yang diungkap rahasianya selama menjadi politisi Negara Adi Daya.

Pada Juli 2009, Hillary ternyata pernah memerintahkan staf kedutaan AS di seluruh dunia untuk memata-matai PBB. Antara lain soal nomor telepon yang dituju, rincian kartu kredit, scan mata, sidik jari, serta DNA pejabat asing. Semua anggota tetap Dewan Keamanan, termasuk Rusia, Cina, Prancis dan Inggris, ditargetkan oleh misi mata-mata rahasia, serta Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-Moon.

AS juga ingin informasi biografi dan biometrik perwakilan permanen Dewan Keamanan PBB. Tidak hanya itu, Hillary juga meminta data lengkap jadwal kerja, alamat email, nomor fax, pemilik website, dan nomor ponsel.

Tugas memata-matai ini bisa dianggap melanggar hukum internasional. Sekaligus mengancam kepercayaan negara lain terhadap AS.

Surat kabar Guardian juga melaporkan, ada pejabat di Kedutaan Besar AS di Moskow yang menulis hubungan antara Presiden Rusia Dimtry Medvedev dan Perdana Menteri Vladimir Putin. Medvedev digambarkan sebagai tokoh kartun Batman yang memiliki peranan penting. Sedangkan Putin dianggap seperti Robin yang bertindak sebagai asisten Batman. Bahkan, Rusia juga disebutkan sebagai negara mafia virtual.

Akibat tulisan salah satu stafnya, Hillary Clinton menyampaikan permintaan maaf kepada kedua negara tersebut. Ia mengkhawatirkan perjalanannya ke negara itu akan terasa kaku. Ia juga langsung melakukan perjalanan ke empat negara di Asia Tengah dan Timur Tengah guna membicarakan masalah pengungkapan dokumen Wikileaks ini. Hillary mengatakan, pemerintah Amerika Serikat akan melakukan tindakan agresif untuk menganggap mereka yang mencuri informasi ini sebagai pihak yang bertanggung jawab [baca: AS: Pengungkapan WikiLeaks  Kejahatan, Bukan Terorisme]

WikiLeaks mengabaikan peringatan menit-menit terakhir dari pemerintahan Barack Obama dengan penerbitan tahap pertama dari 250 ribu dokumen rahasia. Pemerintah AS mengkhawatirkan banyak orang-orang yang terancam nyawanya akibat masalah tersebut.(DES/ULF)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.