Sukses

Suu Kyi Desak Pemerintah Berdialog

Sehari setelah dibebaskan, pemimpin pro-demokrasi Myanmar Aung San Suu Kyi akan menempuh berbagai cara untuk membuka pintu dialog dengan pemerintah junta militer. Termasuk, pembicaraan langsung dengan para pemimpinnya.

Liputan6.com, Yangon: Pemimpin prodemokrasi Myanmar Aung San Suu Kyi mendesak pemerintah junta militer berdialog dengannya. Suu Kyi mengatakan bahwa dialog adalah sebuah proses interaktif, bukan hanya satu arah. Demikian laporan wartawan NHK dalam wawancaranya dengan Suu Kyi pada Ahad (14/11), sehari setelah pengacara berusia 65 tahun itu dibebaskan dari tahanan rumah.

Suu Kyi yang menjadi tahanan rumah selama dua dekade terakhir mengatakan bahwa ia akan mempromosikan pemahaman dan rekonsiliasi berdasarkan prinsip dan keyakinan, bukan dengan emosi. Bahkan, putri kandung mendiang tokoh kemerdekaan Jenderal Aung San itu mengaku akan menempuh berbagai cara untuk membuka pintu dialog dengan pemerintah junta militer. Termasuk, pembicaraan langsung dengan para pemimpinnya.

Peraih Nobel Perdamaian 1990 ini sekaligus menyatakan kesediaannya menangani kelompok-kelompok partai yang pecah akibat masalah pada pemilihan umum 7 November silam. Dia pun meminta kerja sama dari negara-negara di dunia, termasuk Jepang, untuk mempromosikan realisasi demokrasi di Myanmar.

Pada Sabtu malam silam, pemimpin prodemokrasi Myanmar itu akhirnya dibebaskan pemerintah junta militer, setelah sempat tertahan satu hari. Saat itu, ribuan orang pendukungnya yang menunggu di depan markas Liga Demokrasi langsung menyambut dengan gembira [baca: Akhirnya, Suu Kyi Dibebaskan].(ANS/NHK)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.