Sukses

Obama Sebut Republik Radikal dan Reaksioner

Presiden AS Barack Obama menyebut Partai Republik dengan sebutan radikal dan reaksioner. Obama mengemukakan hal itu saat kampanye senator Demokrat untuk pemilihan umum legislatif November mendatang.

Liputan6.com, Los Angeles: Presiden Amerika Serikat Barack Obama menyebut Partai Republik dengan sebutan radikal dan reaksioner. Obama mengemukakan hal itu saat kampanye senator Demokrat untuk pemilihan umum legislatif November mendatang.

Memasuki hari ketiga kampanye atau Jumat (22/10), Obama mengumpulkan massa di Los Angeles, California, dan bergerak ke Kota  Nevada. Ini sebagai upaya menyelamatkan suara mayoritas Partai Demokrat di Senat yang dipimpin oleh Harry Reid.

Ia menyebut presiden pertama dari Republik sekaligus idolanya, Abraham Lincoln, tidak akan dapat memenangkan partai oposisi itu pada zaman modern.

"Seriuslah, dapatkah Anda membayangkan ia mencoba mengatur semua massa ini?" kata Obama dalam kampanyenya untuk menggambarkan Partai Republik berada di luar arus utama menjelang pemilu legislatif 2 November saat Partai Demokrat terancam mengalami kehilangan suara dalam jumlah besar.

Obama menyalahkan Republik yang tidak melakukan apa-apa saat ia berupaya menyelamatkan perekonomian dari Depresi Besar Kedua. Bahkan, menurut Obama, mereka menginginkan kembali ke rezim sebelumnya yang longgar dan menjadi penyebab utama krisis.

"Agenda yang dianggap sebagai konservatif itu tidaklah konservatif. Hal itu hanya menghasilkan pergeseran radikal dari keadaan surplus menjadi defisit, membuat Wall Street menjadi liar, dan hampir menghancurkan perekonomian kita," kata Obama.

"Ini masalah antara pilihan masa lalu atau masa depan, antara ketakutan atau harapan, antara berjalan mundur atau maju. Saya tidak tahu apa keputusan Anda, tapi saya ingin melangkah maju," kata Obama dalam acara kampanye untuk senator Demokrat Barbara Boxer.

"Mereka masih terikat pada pemikiran yang usang, melelahkan, dan ide yang dibesar-besarkan namun belum diketahui manfaat sebenarnya."

Pada acara kedua di Los Angeles bersama dengan aktor Jamie Foxx sebagai pembuka acara, Obama menyampaikan pidatonya di depan 32.500 orang dengan 5.000 lainnya hanya menonton lewat layar besar.

Partai Republik perlu memenangkan 39 kursi untuk mengambil kembali parlemen setelah empat tahun berada di bawah kontrol Demokrat. Oleh beberapa analis dinilai sebagai tugas yang mungkin dapat mereka capai dengan 90 pertandingan yang memperebutkan 435 kursi.

Di Senat, Partai Republik membutuhkan raihan 10 kursi. Hasil yang mungkin di luar kuasa mereka. Terutama, setelah beberapa kompetisi ketat dengan Demokrat dalam beberapa hari terakhir dan skenario enam atau tujuh kursi yang berhasil direbut tampaknya lebih memungkinkan.

Obama akan berangkat ke Nevada untuk ikut serta dalam rapat umum Komite Nasional Demokrat bersama Reid yang menjadi target utama Republik dalam pemilihan dan terkunci dalam pertarungan ketat dengan tokoh "tea party" konservatif yang difavoritkan, Sharron Angle.

Angle dijadwalkan menyelesaikan kampanyenya di Minnesota pada Sabtu, setelah menyelesaikan kampanye di negara bagian Oregon dan Washington.(ANS/Ant)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.