Sukses

Presiden Equador Diserang Polisi

Pemerintahan Ekuador berada di ambang kehancuran pada Kamis (30/9) Ribuan polisi turun ke jalan-jalan di Quito, ibukota Ekuador, dan polisi bahkan menyerang presiden secara presiden atas pembatalan bonus dan promosi.

Liputan6.com, Quito: Pemerintahan Ekuador berada di ambang kehancuran pada Kamis (30/9) Ribuan polisi turun ke jalan-jalan di Quito, ibukota Ekuador, dan polisi bahkan menyerang presiden secara presiden atas pembatalan bonus dan promosi.

Kementerian Keamanan mengatakan satu orang tewas dan beberapa orang lainnya luka-luka, tapi tidak memberikan rincian. "Ini adalah sebuah upaya kudeta," kata Rafael Correa dalam wawancara televisi beberapa jam setelah polisi melemparkan gas air mata ke arahnya.

Pemerintah Equador mengumumkan status keadaan darurat selama satu minggu terhitung Kamis (30/9) dan menempatkan militer yang bertanggung jawab atas keamanan. "Ini adalah upaya kudeta," kata Presiden Rafael Correa dalam wawancara TV dari rumah sakit, di mana ia telah dibawa setelah polisi melemparkan gas air mata ke arahnya. Correa (47) mengatakan polisi-polisi sedang berusaha untuk menyerang dia di sana. "Mereka mencoba masuk ke ruangan saya, mungkin untuk menyerang saya. Saya tidak tahu," katanya dalam sebuah wawancara telepon dengan Ekuador TV yang dikelola negara. Ia menyatakan bahwa para penyerangnya sebagai pengecut. (CNN/ARI)



* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.