Liputan6.com, Beijing: Kantor berita Xinhua Senin (13/9) melaporkan bahwa kurangnya persediaan air di China telah mencapai tingkat krisis di Beijing dan daerah lainnya. Pemerintah China dikabarkan tidak dapat menyediakan air yang cukup untuk memenuhi kebutuhan penduduknya. Akibatnya lebih dari 40 persen penduduk Cina utara mengalami kekeringan.
Pada bulan Agustus, di provinsi Guizhou lebih dari enam ratus ribu orang menderita akibat kekeringan. Lahan pertanian di utara Cina kering dan mengalami keretakan hingga kedalaman 10 meter (32,8 kaki). Kota-kota lainnya juga mengalami kekurangan air dan memburuknya kualitas air, bahkan beberapa industri tercemar polusi air.
Xinhua juga melaporkan berbagai upaya dilakukan oleh pemerintah dengan menghabiskan puluhan miliar dolar untuk membangun bendungan, waduk dan penggalian sumur yang lebih dalam. Pemerintah Beijing juga telah menggunakan air bawah tanah untuk memenuhi kebutuhannya.(CNN/ARI)
Pada bulan Agustus, di provinsi Guizhou lebih dari enam ratus ribu orang menderita akibat kekeringan. Lahan pertanian di utara Cina kering dan mengalami keretakan hingga kedalaman 10 meter (32,8 kaki). Kota-kota lainnya juga mengalami kekurangan air dan memburuknya kualitas air, bahkan beberapa industri tercemar polusi air.
Xinhua juga melaporkan berbagai upaya dilakukan oleh pemerintah dengan menghabiskan puluhan miliar dolar untuk membangun bendungan, waduk dan penggalian sumur yang lebih dalam. Pemerintah Beijing juga telah menggunakan air bawah tanah untuk memenuhi kebutuhannya.(CNN/ARI)
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.