Sukses

Gillard Tunjuk Kevin Rudd Jadi Menlu Australia

Perdana Menteri Australia Julia Gillard mengumumkan mantan Perdana Menteri Kevin Rudd ditunjuk sebagai menteri luar negeri dalam kabinetnya.

Liputan6.com, Sydney: Perdana Menteri Australia Julia Gillard mengumumkan, Sabtu (10/9), mantan Perdana Menteri Kevin Rudd ditunjuk sebagai menteri luar negerinya. Pengumuman itu terjadi kurang dari tiga bulan setelah Gillard menggulingkan Rudd secara mendadak dari kursi perdana menteri.

Pemimpin perempuan pertama Australia itu mengumumkan pengangkatan tersebut setelah melakukan perubahan besar pada susunan kabinetnya. Terutama, setelah pekan lalu, Gillard dipastikan memegang tampuk kekuasaan. Ini menyusul pemilihan umum yang gagal langsung memberi kemenangan bagi Partai Buruh yang berhaluan kiri tengah itu.

Gillard, yang memimpin pemerintah minoritas yang mencakup seorang anggota Partai Hijau, dua anggota independen dan seorang mantan whistleblower perang Irak, telah berjanji sebelumnya bahwa Rudd akan menjadi anggota senior kabinetnya. Terutama, bila dia memenangkan pemilihan.

"Urusan luar negeri dan pertahanan akan dijabat Kevin Rudd sebagai menteri luar negeri dan Stephen Smith sebagai menteri pertahanan," kata Gillard, yang dengan itu mengakhiri berminggu-minggu spekulasi tentang nasib Rudd, seorang mantan diplomat yang bisa berbahasa Mandarin dan dikenal karena minatnya dalam urusan global.

Smith, yang telah menjabat sebagai menteri luar negeri sejak Rudd memimpin Partai Buruh yang meraih kekuasaan dalam sebuah kemenangan dalam pemilu pada November tahun 2007, akan menjadi menteri pertahanan. Ia akan mengisi kekosongan yang ditinggalkan John Faulkner.

Rudd digulingkan secara tiba-tiba dari posisi perdana menteri oleh Gillard pada 24 Juni lalu. Ini setelah Rudd kehilangan dukungan dari rekan-rekan Partai Buruh-nya menyusul serangkaian perubahan kebijakan dan rating-nya yang melorot dalam berbagai jajak pendapat.

Kala itu Gillard mengatakan, dirinya memutuskan menantang mantan pemimpinnya itu karena pemerintahannya telah "kehilangan arah". Namun, mantan pengacara itu dikenal karena keahlian sebagai seorang negosiator, juga mengatakan bahwa Rudd akan diterima sebagai menteri senior dalam kabinetnya begitu dia memenangkan kembali pemilihan.

"Ada kepentingan nasional negara ini yang memperpanjang jauh melampaui kepentingan pribadi setiap individu. Itu berlaku untuk saya juga," katanya kepada wartawan di Canberra.

Adapun pemimpin oposisi Konservatif Tony Abbott mengatakan, "Reshuffle kabinet hari ini menjanjikan kelanjutan dari pemerintah tidak stabil dan tidak kompeten." Pemerintahan baru Australia diharapkan akan dilantik oleh Gubernur Jenderal Quentin Bryce di Canberra pada awal minggu depan.(ANS/AFP)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.