Sukses

Ratusan Perempuan Diperkosa Militan Kongo

Lebih dari150 orang wanita diperkosa kelompok militan di Republik Demokratik Kongo (RDK) sepanjang Juli lalu.

Liputan6.com, Kinhasa: Lebih dari150 orang wanita diperkosa kelompok militan di Republik Demokratik Kongo (RDK) sepanjang Juli lalu. Demikian dikatakan juru bicara Perserikatan Bangsa Bangsa Martin Nesirky, Senin (23/8).

Juru bicara PBB menuduh Democratic Forces for the Liberation of Rwanda (FDLR) bertanggung jawab atas serangan di sebelah timur RDK itu. FDLR adalah kelompok pemberontak etnis Hutu yang meneror perbukitan Kongo bagian timur selama bertahun-tahun, serta menggerogoti hasil sumber daya alam di tempat itu.

"Di Provinsi Nord Kivu, Republik Demokratik Kongo bagian timur, PBB bersama tim hak asasi manusia memverifikasi sedikitnya ada 154 wanita yang telah diperkosa. Dan kini para korban sudah menerima perawatan medis dan juga diberikan perawatan psikologi," ucap Nesirky.

Militan FDLR telah memblokir jalan dan mencegah warga desa dari kontak komunikasi terdekat. Kasus-kasus perkosaan di Kongo timur telah berlangsung dalam skala besar selama bertahun-tahun, tetapi pekerja sosial menyebut insiden terakhir termasuk tidak biasa menurut jumlah korban.

Pada awal 2009, PBB, RDK, dan Rwanda, memulai serangan militer terhadap FDLR. Kelompok militan meresponnya dengan menambah jumlah korban perkosaan dalam kalangan pekerja sosial.(Xinhua/JAY/SHA)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.