Sukses

Iran Luncurkan Bomber Buatan Sendiri

Iran berhasil melakukan uji coba pesawat pembom pertama buatan dalam negeri. Pesawat ini memiliki daya jelajah hingga 620 mil dan dilengkapi empat rudal penjelajah.

Liputan6.com, Teheran: Iran berhasil melakukan uji coba pesawat pembom pertama buatan dalam negeri. Uji coba peluncuran pesawat pembom itu disaksikan langsung oleh presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad, dan disiarkan oleh televisi pemerintah setempat.

Siaran televisi itu memperlihatkan Presiden Ahmadinejad bertepuk tangan, ketika selubung sang bomber bernama "Karar" (penyerang, red) dibuka, dan terlihat sebuah pesawat tempur bertuliskan "bomber jet" (jet pembom) berwarna hijau militer.

Menurut penjelasan Menteri Pertahanan Iran Ahmad Vahidi, pesawat pembom buatan dalam negeri ini memiliki daya jelajah hingga 620 mil.

"Pesawat jet ini, sebelum mematikan musuh, terlebih dahulu membawa pesan penyelematan dan harga diri umat manusia," ujar Ahmadinejad dalam pidatonya di gedung pertemuan Universitas Malek Ashtar, di Teheran.

Bomber ini dirancang untuk membawa empat rudal penjelajah..dan, tergantung pada misinya, pesawat ini juga mampu membawa dua buah bom masing-masing seberat 250 pound (150 kg), di luar rudal yang terpasang seberat 500 pounds (230 kg), demikian penjelasan televisi pemerintah dalam siarannya.

Ahmadinejad mengatakan, bomber jet "Karar" ini misi utamanya adalah memotong penyerang sebelum beraksi. tapi jika gagal, misi pesawat adalah menghancurkan musuh sebelum mereka menghantam target.

"Pesan utama Karar adalah untuk menghindari setiap agresi dan konflik," imbuh Ahmadinejad.

"Karar" diluncurkan sehari setelah Iran mulai mengoperasikan pusat listrik tenaga nuklirnya, serta dua hari setelah negeri itu berhasil melakukan uji coba rudal darat ke darat (surface to surface) buatan sendiri.(Telegraph/MLA)


* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini