Sukses

Sekjen PBB Serukan Bantuan Untuk Korban Banjir

Sekjen PBB Ban Ki-moon menyebut bencana banjir yang melanda Pakistan sebagai "slow-motion tsunami" yang terjadi terus menerus. Karena itu Ban menyerukan kepada dunia untuk mengulurkan bantuan lebih banyak lagi.

Liputan6.com, New York: PBB kemarin (19/8) menggelar sidang khusus terkait dengan bencana alam banjir yang melanda kawasan Pakistan. Dalam kesempatan itu Sekjen PBB Ban Ki-moon menyebutkan, PBB menargetkan pengumpulan dana sebanyak 460 juta dolar AS untuk bantuan kepada korban banjir di Pakistan. Akan tetapi, sampai saat ini respon terhadap seruan pengumpulan dana itu masih rendah.

"Tanpa bermaksud menyalahkan siapa-siapa: Ini adalah bencana global, tantangan global," ujar Ban Ki-moon.

Sebagain besar wilayah Pakistan kini masih terendam banjir, dan kawasan yang terendam terus meluas karena hujan deras terus turun. Banjir telah merendam seperlima wilayah Pakistan, menyebabkan sedikitnya 1.500 orang meninggal, dan lebih dari 4 juta orang kehilangan tempat tinggal.

Presiden Asif Ali Zardari Kamis kemarin menyerukan, bahwa dunia harus bergerak cepat karena kelompok militan akan memanfaatkan bencana ini menjadi kekacauan sosial.

Inggris kemarin menyatakan akan menambah bantuannya dua kali lipat menjadi 64,3 juta poundsterling. Sementara Amerika Serikat akan menambah bantuannya menjadi 150 juta dolar AS.

Menteri Luar Negeri Hillary Clinton, telah menyerukan seluruh anggota PBB untuk segera membantu Pakistan. "Saya menyadari bahwa banyak negara, termasuk negara saya sendiri, saat ini tengah menghadapi kondisi ekonomi yang sulit dan anggaran yang ketat," ujarnya. "Kita juga mengalami banyak bencana tahun ini, mulai dari gempa bumi di Haiti hingga kebakaran hutan di Rusia. Tetapi kita harus bekerja untuk menjawab permintaan bantuan dari Pakistan," imbuh Hillary.

Di luar urusan kemanusiaan itu, Pakistan adalah aliansi penting bagi Amerika dan Inggris, dalam kaitan peperangan melawan kelompok Taliban dan Al-Qaeda, di sepanjang perbatasan dengan Afghanistan. Sejumlah pihak mengkritik jumlah bantuan banjir yang diberikan oleh masyarakat internasional, dibanding dengan miliaran dolar yang diberikan kepada Islamabad untuk berperang melawan kelompok militan.(Telegraph/MLA)


* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.