Sukses

Obama Tetap Mendukung Pembangunan Masjid

Menurut Presiden AS Barack Obama, hak orang untuk beribadah telah diatur para pendiri bangsa AS. "Itulah nilai dasar negara kita," imbuh Obama.

Liputan6.com, Florida: Banyak ditentang sejumlah kelompok, Presiden Amerika Serikat Barack Obama bergeming dengan keputusannya. Obama tetap mendukung pembangunan pusat Islam dan masjid dekat "Ground Zero" New York, AS. "Saya tidak sedang mengomentari dan saya tidak akan mengomentari kebijaksanaan pengambilan keputusan soal pembangunan masjid di sana," kata Obama, Ahad (15/8).

Izin diberikan mengingat pembangunan pusat Islam dan masjid di lokasi serangan 11 September 2001 itu untuk menggambarkan "nilai-nilai Amerika". Hak orang untuk beribadah telah diatur para pendiri bangsa AS. "Itulah nilai dasar negara kita," imbuh presiden Afro-Amerika pertama itu. Proyek pembangunan direncanakan beberapa blok dari titik serangan.

Pernyataan disampaikan Presiden Obama sehari setelah memberi dukungannya pada proyek pembangunan masjid dan pusat Islam [baca: Obama Dukung Bangun Masjid di Dekat Ground Zero]. Keputusan itu memicu pro dan kontra. Salah satunya ditentang kelompok "9/11 Families for a Safe and Strong America".

Mereka menuding Presiden Obama tidak sensitif terhadap para keluarga korban serangan 11 September 2001. Dukungan Obama dinilai kabar yang mengejutkan. Keluarga 9/11 untuk Amerika yang Aman dan Kuat menuduh Presiden Obama telah memasung AS di tempat di mana "hati Amerika hancur sembilan tahun lalu dan nilai-nilai kebenarannya dipertontonkan kepada semua orang".

Tak semua korban serangan 11 September 2001 keberatan. Kelompok lain yang juga mewakili keluarga para korban 9/11, "September Eleventh Families for Peaceful Tomorrows" justru mendukung. Mereka menyatakan, mendukung terwujudnya toleransi antaragama karena sejalan dengan nilai-nilai fundamental AS tentang kebebasan dan keadilan untuk semua. Pernyataan mereka diutarakan pada Mei silam.

Dewan Kotapraja New York telah menyetujui rencana pembangunan gedung Manhattan menjadi sebuah pusat peribadatan Muslim. Gedung itu juga menjadi tempat bagi pertukaran antar-kebudayaan yang disebut "Cordoba House" itu.

Presiden Obama mengerti rasa sakit dan penderitaan mereka yang kehilangan orang-orang yang mereka cintai. Namun dia meminta rakyat Amerika agar selalu ingat siapa lawan dan apa yang diperjuangkan. "Semua itu disebabkan oleh Al Qaida, bukan oleh Islam..." tutur Obama.

Menurut Obama, pada kenyataannya, Al Qaida justru telah membunuh lebih banyak warga Muslim daripada para penganut agama lain. Di antara para korban 9/11 ada warga Muslim yang tak berdosa.

Dalam serangan kelompok Al Qaida terhadap menara kembar "World Trade Center" New York di lokasi Ground Zero sekarang, sedikitnya 3.000 orang tewas.(Ant)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini