Sukses

Obama Dukung Bangun Masjid di Dekat Ground Zero

Presiden Amerika Serikat Barack Obama mendukung usulan pembangunan masjid dan Pusat Kebudayaan Islam di dekat lokasi TKP serangan 11 September 2001, di New York. Proyek ini ditentang oleh banyak kaum konservatif AS dan warga New York.

Liputan6.com, Washington: Presiden Amerika Serikat Barack Obama mendukung usulan pembangunan masjid dan Pusat Kebudayaan Islam di dekat lokasi TKP serangan 11 September 2001, di New York, Jumat (13/8). Proyek ini ditentang oleh banyak kaum konservatif AS dan warga New York.

"Sebagai seorang warga negara, dan sebagai presiden, saya percaya bahwa umat Islam memiliki hak yang sama untuk mempraktikkan agama seperti agama yang lainnya di negara ini," kata Obama dalam acara buka puasa bersama yang dihadiri oleh para diplomat dari negara-negara Islam dan anggota masyarakat Muslim AS di Gedung Putih.

"Itu termasuk hak untuk membangun tempat ibadah dan pusat kegiatan masyarakat di tanah milik pribadi di daerah Manhattan, dan sesuai dengan hukum setempat dan peraturan," katanya seolah ikut campur dalam debat nasional yang untuk pertama kalinya menjadi "panas" dalam beberapa minggu terakhir ini.

Awal bulan ini sebuah kontraktor akan membersihkan jalan yang akan dibuat untuk membangun Pusat Kebudayaan Islam, sudah termasuk ruangan beribadah yang letaknya sekitar dua blok dari lokasi serangan 11 September, atau yang dikenal sebagai Ground Zero.

"Ini adalah Amerika dan komitmen kami untuk kebebasan beragama harus tak tergoyahkan," kata Obama yang telah meningkatkan hubungan baik antara Amerika Serikat dan dunia Muslim yang berlandasan kebijakan luar negerinya. Lebih lanjut Obama mengatakan, kalau Al Qaeda tidak sama dengan Islam.

"Al Qaeda adalah distorsi dari Islam. Tidak ada pemimpin keagamaan di Al Qaeda, yang ada adalah teroris yang membunuh orang-orang tak berdosa," kata Obama menekankan. Dukungan Obama senada dengan Wali Kota New York Michael Bloomberg. Bloomberg adalah orang pertama yang mendukung rencana tersebut sebagai bagian dari upaya mengembangkan komunitas-komunitas keagamaan di kota yang dipimpinnya.

Sekitar 2.750 orang tewas dalam serangan 11 September silam, ketika Al Qaeda menabrakan dua pesawat komersial yang dibajaknya ke menara kembar World Trade Center. Serangan ini membuat warga AS sangat trauma dan memicu invasi AS ke Afghanistan dalam pemerintahan Presiden Bush.

Banyak keluarga korban tewas dalam serangan itu melakukan kampanye emosional untuk memblokir pusat kebudayaan masyarakat Islam yang akan dibuat. Mereka menyebutnya sebagai provokatif dan pengkhianatan terhadap para korban. Politisi konservatif seperti mantan kandidat presiden dari Republik Sarah Palin dan Newt Gingrich, mantan Ketua Partai Republik di Dewan Perwakilan Rakyat juga telah menyerukan proyek itu harus dibuang.(Reuters/AYB)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini