Sukses

JIka Diserang Iran Siapkan Kuburan Tentara AS

Jika diserang Garda Revolusioner Iran akan menyiapkan sejumlah kuburan massal bagi tentara Amerika Serikat sebagai bagian dari persiapan menghadapi perang menyangkut program nuklirnya.

Liputan6.com, Teheran: Menurut Jenderal Hossein Moghadam, mantan kepala deputi Garda Revolusioner Iran, saat ini, tentara nasional Iran sedang menggali sejumlah kuburan massal yang dipersiapkan bagi pasukan AS jika perang antara kedua negara benar-benar terjadi menyangkut program nuklir Iran. Hal ini diungkapkan Moghadam, Selasa (10/8) usai pemutaran sebuah video yang menunjukkan gambar-gambar sejumlah kuburan di selatan negeri ini. Letaknya berdekatan dengan kuburan korban perang antara Iran-Irak pada dekade 1980-an.

"Kuburan massal yang digunakan untuk mengubur pasukan Saddam Husein tersebut saat ini dipersiapkan lagi untuk tentara AS, dan inilah yang merupakan alasan dari penggalian sejumlah besar kuburan disini," tutur jenderal Moghadam kepada Associated Press yang berhasil mengabadikan video tersebut.

Moghadam juga mengklaim bahwa hal ini merupakan pertanda bahwa Presiden Mahmoud Ahmadinejad, yang semakin hari semakin bergantung kepada Garda Revolusioner, mulai merasakan tekanan internasional yang semakin berat menyangkut program pengayaan uranium Iran.

Pada Juni lalu, Washington memang sukses menginisiasi sejumlah paket sanksi baru terhadap Iran yang secara mengejutkan mendapat dukungan dari China dan Rusia. Kedua negara tersebut merupakan salah satu mitra dagang strategis Iran.

Laksamana Mike Mullen, Ketua Gabungan Kepala Staff Militer AS, minggu lalu mengungkapkan bahwa dirinya telah mempersiapkan sebuah rencana serangan yang akan difokuskan pada pabrik-pabrik nuklir Iran, sementara pada saat yang sama juga mengakui enggan untuk melaksanakannya.

Ancaman AS ini telah menambah ketegangan di pihak Iran. "Jika AS memutuskan untuk melancarkan aksi pre-emptive dan menyerang Iran, maka Iran tidak memiliki pilihan lain selain menyerang balik markas-markas militer AS di Timur Tengah. Korban dari perang seperti ini tidak hanya akan jatuh di pihak Iran saja. AS dan negara-negara lainnya harus menerima bahwa ini akan menjadi awal dari perang besar di wilayah ini," lanjut Moghadam lagi.(Telegraph/AYB)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.