Sukses

Pentagon Minta Wikileaks Kembalikan Data

Departemen Pertahanan Amerika Serikat atau Pentagon meminta Wikileaks mengembalikan sejumlah dokumen rahasia perang Afghanistan dan menghentikan pemuatannya di situs internet. Namun, Wikileaks menganggap pernyataan tersebut sebagai ancaman.

Liputan6.com, Washington DC: Departemen Pertahanan Amerika Serikat atau Pentagon meminta pihak Wikileaks mengembalikan sejumlah dokumen rahasia perang Afghanistan dan menghentikan pemuatannya di situs internet. Demikian dikatakan juru bicara Pentagon Geoff Morrell di Washington DC, Amerika Serikat, Jumat (6/8).

Kepada media, Morrell mengakui bahwa penyebaran dokumen "bocor" yang dimuat di situs internet tidak bisa dibatalkan lagi, Pentagon hanya meminta Wikileaks mengembalikan 15 ribu dokumen rahasia tersebut. Selain itu, juru bicara Pentagon menampik sejumlah pihak yang menuding adanya hubungan khusus antara Pentagon dan sang pendiri situs Wikileaks, Julian Assange.

"Tidak ada hubungan sama sekali, Wikileaks harus sadar data mereka bisa membahayakan ratusan ribu tentara koalisi dan Afghanistan. Terutama informan," imbuh Morrell.

Sebaliknya, pihak Wikileaks menyebut pernyataan Morrell sebagai sikap yang sangat buruk dan dianggap sebagai "ancaman". Ia pun menganggap pernyataan Pentagon tidak punya landasan hukum sama sekali.

Beberapa pekan lalu, situs tersebut menayangkan rekaman video rahasia serangan helikopter AS yang menewaskan seorang fotografer Reuters Irak sehingga membuat Pentagon kebakaran jenggot. Alhasil, anggota intelijen AS Bradley Manning ditangkap dan dijebloskan ke dalam penjara karena dituding sebagai pelakunya [baca: Diduga Bocorkan Data Rahasia, Tentara AS Dipulangkan].(ADI/ANS/CNN/BBC)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.