Sukses

Editor Senior CNN Dipecat Gara-gara Twitter

"Sedih mendengar kepergian Seikh Mohammed Hussein Fadlallah... Salah satu jagoan Hizbullah yang sangat saya hormati...". Demikian isi tulisan di Twitter yang membuat Editor Senior CNN Octavia Nasr dipecat.

Liputan6.com, London: Pujian editor senior CNN Octavia Nasr terhadap mendiang Imam Besar Syiah Libanon Mohammed Hussein Fadlallah berbuntut panjang. Nasr yang menuliskan kalimat pujian di situs jejaring sosial Twitter pribadinya harus kehilangan pekerjaan.

Yang dilakukan sang editor dianggap mengundang kontroversi. "Sedih mendengar kepergian Seikh Mohammed Hussein Fadlallah... Salah satu jagoan Hizbullah yang sangat saya hormati...". Demikian isi pujian Nasr yang telah bekerja selama 20 tahun, belum lama berselang.

Berita dipecatnya Nasr didapat dari memo Parisa Khosravi, senior vice president CNN, yang mengumumkan bahwa Nasr akan keluar dari perusahaan, seperti dikutip Mediaite. "Seperti kita ketahui, tweet-nya mengundang reaksi keras seminggu ini," ungkap Khosravi. Ia menambahkan, Nasr menyesali pernyataannya itu.

Nasr mengakui kepada publik, seharusnya lebih berhati-hati ketika menulis sesuatu. Karena yang ditulis bisa ditafsirkan sebagai dukungan bagi Hizbullah, yang dianggap pemerintah AS sebagai organisasi teroris. Nasr juga menjelaskan, mengagumi Fadlallah atas dukungannya selama ini tentang hak-hak perempuan, bukannya masalah anti-Israel yang dianutnya [baca: Imam Besar Syiah Libanon Wafat].

Nasib sama juga dialami wartawati senior Helen Thomas yang berbasis di Gedung Putih. Perempuan berusia 89 tahun yang bekerja di Hearst dipecat awal Juni silam. Wartawati yang telah bekerja sejak 1960 di Gedung Putih mengatakan, Yahudi sebaiknya keluar dari Israel dan pulang ke tempat asalnya [baca: Kritik Israel, Jurnalis Gedung Putih Mundur].

Begitu pula dengan Dave Weigel. Seorang blogger Washington Post yang menulis tentang kaum konservatif, mengundurkan diri setelah mencuatnya surat elektronik berisi hinaan kepada tokoh politik konservatif.(AIS/Ant)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini