Sukses

Melihat dari Dekat Museum Apartheid

Museum Apartheid sengaja didirikan untuk menghormati para pemimpin kulit hitam Afsel yang berjuang untuk persamaan hak dan kedudukan dengan bangsa kulit putih.

Liputan6.com, Johannesburg: Museum Apartheid yang berada di Johannesburg, Afrika Selatan, ramai dikunjungi selama penyelenggaraan Piala Dunia 2010. Masyarakat yang datang ke Afsel ingin melihat dari dekat museum perjuangan dan menghargai Nelson Mandela.

Saat reporter SCTV Carlos Pardede berkunjung ke sana, baru-baru ini, Museum Apartheid dipenuhi wisatawan mancanegara. Sebagian besar dari mereka adalah pendukung kesebelasan sepakbola yang tengah bertanding di Piala Dunia 2010.

Museum Apartheid sengaja didirikan untuk menghormati para pemimpin kulit hitam Afsel yang berjuang untuk persamaan hak dan kedudukan dengan bangsa kulit putih. Di dalam museum, para pengunjung bisa melihat berbagai foto dan dokumentasi perjuangan para pemimpin kulit hitam.

Penjunjung juga bisa melihat dalam bentuk audio visual. Mulai dari masa gelap bagi warga kulit hitam, masa pemberontakan yang memakan korban jiwa, hingga saat kemenangan. Bahkan, pengunjung juga bisa menyaksikan video saat Nelson Mandela dibebaskan dari tahanan.

Selain Museum Apartheid, kediaman Nelson Mandela di Soweto juga ramai dikunjungi para wisatawan. Hanya menempuh satu jam dari Johannesburg, para wisatawan bisa melihat rumah Nelson Mandela yang berada di kawasan penduduk miskin. Untuk masuk ke dalam rumah, pengunjung diminta membayar sekitar 60 rand atau sekitar Rp 80 ribu.(ULF)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.