Sukses

Relawan Terus Menembus Gaza

Sebanyak 11 aktivis kemanusiaan, termasuk peraih Nobel Perdamaian 1976 asal Irlandia, Mairead Corrigan Maguire, terus berusaha menembus Gaza. Mereka kini berada di dalam Kapal Rachel Corrie yang tengah berlayar di Laut Tengah.

Liputan6.com, Amman: Peristiwa di Kapal Mavi Marmara yang menewaskan sembilan orang tak menyurutkan tekad relawan menembus Gaza. Saat ini, Kapal Rachel Corrie masih terus berjalan di Laut Tengah. Jika tak ada halangan dari Tentara Israel, kapal tersebut diperkirakan akan tiba di Pantai Gaza, Rabu pekan depan [baca: Kapal Pembawa Bantuan Kembali Menuju Gaza]

Reporter SCTV Mauludin Anwar yang berada di Amman, Yordania, melaporkan, ada 11 aktivis kemanusiaan, termasuk peraih Nobel Perdamaian 1976 asal Irlandia, Mairead Corrigan Maguire, di dalam Kapal Rachel Corrie. Dia sudah berkali-kali menembus Gaza melalui laut. Saat ini Mairead Corrigan kembali berusaha menembus Gaza melalui laut.

Sebenarnya, Kapal Rachel Corrie bergabung dengan Mavi Marmara memasuki Gaza. Namun, karena ada kerusakan mesin, Kapal Rachel Corrie tidak bisa melanjutkan perjalanan. Baru saat ini Kapal Rachel Corrie kembali berlayar menuju Gaza [baca: Israel Siap Hadang Kapal Bantuan Rachel Corrie]

Kapal Rachel Corrie diambil dari nama seorang aktivis Amerika Serikat. Pada 2003, dia nekat menghadang buldoser Israel yang menghancurkan rumah warga Palestina. Dalam peristiwa itu, Rachel Corrie tewas hingga akhirnya nama dia diabadikan sebagai nama sebuah kapal yang membawa misi kemanusiaan ke Gaza.

Serangan Israel terhadap relawan kemanusian, membuat dunia bereaksi. Pemerintah Iran berjanji segera mengirim kapal khusus untuk membawa bantuan ke Gaza. Di mata Iran, Israel tak berhak dan tak mempunyai alasan kuat untuk mengurung masyarakat Gaza. Sejak 2007, sebanyak 1,5 juta warga Gaza hidup dalam blokade Israel.

Sementara Israel berdalih, blokade terhadap Gaza dilakukan sebagai balasan terhadap tindakan Kelompok Hammas. Sebab, Hammas terus menyerang dan tidak pernah mengakui Israel. Itulah sebabnya, Israel memberi hukuman, bukan hanya kepada Hammas, tetapi juga kepada warga Gaza secara keseluruhan.(ULF)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini