Sukses

Kondisi Relawan Indonesia Terus Membaik

Okvianto Baharuddin, yang mengalami luka di bagian tangan dan kaki, sudah berada di Turki. Sedangkan Surya Fahrizal masih berada di Tel Aviv.

Liputan6.com, Amman: Kondisi relawan Indonesia, Okvianto Baharuddin, yang mengalami luka di bagian tangan dan kaki, terus membaik. Saat ini, relawan yang tergabung dalam Komite Indonesia untuk Solidaritas Palestina itu masih berada di sebuah rumah sakit di Istanbul, Turki. Demikian laporan Reporter SCTV Mauludin Anwar yang berada di Amman, Yordania, Kamis (3/6).

Sedangkan relawan Surya Fahrizal masih berada di sebuah rumah sakit di Tel Aviv. Dia mengalami luka tembak di bahu kanan hingga menembus ke bagian paru-paru. Surya baru saja menjalani operasi dan saat ini tekanan darah serta pernapasannya terus stabil [baca: Keluarga Surya Masih di Israel]

Menurut dr Arief Rahman Hakim yang menemani Surya selama di Kapal Mavi Marmara, kondisi Surya jauh lebih baik dibanding sebelumnya. Jika terus membaik, Surya mungkin akan segera dibawa ke Amman dalam waktu dekat.

Mauludin juga melaporkan, saat ini 10 relawan asal Indonesia sudah berada di Amman. Mereka tengah berunding untuk memutuskan terus melanjutkan misi kemanusiaan ke Gaza atau ke Turki terlebih dahulu. Mereka sama-sama menunggu kondisi Surya. Jika Surya sudah bisa dibawa ke Amman, kemungkinan tim akan dibagi dua. Sebagian tetap di Amman dan sebagian lagi bakal menuju Turki [baca: Relawan Gaza: Kami Ingin Terus Laksanakan Misi]

Sementara itu, serangan Israel terhadap relawan membuat mata dunia terbuka. Mereka mengetahui ternyata ada kesewenang-wenangan yang dilakukan Israel di Gaza. Bukan hanya kepada warga Gaza, Israel juga berbuat keji terhadap relawan yang hendak mengirim bantuan.

Serangan Israel juga membuat Mesir membuka blokade sampai batas waktu yang tidak ditentukan. Keputusan Mesir merupakan berkah bagi warga Gaza. Sebab, para relawan kemanusiaan bisa masuk ke Gaza melalui Mesir.

Sebaliknya, serangan di Kapal Mavi Marmara membuat Israel tercoreng. Masyarakat Israel menyebut pemerintahnya telah mengeluarkan kebijakan yang bodoh. Sebab, ini membuat Israel tidak lagi hanya berhadapan dengan negara Arab dan Islam, tapi juga dengan Turki [baca: Israel Beresiko Kehilangan "Teman Tunggal" di Timteng]

Soalnya, ada empat warga Turki yang tewas dalam serangan Israel. Pemerintah Turki juga sudah mengeluarkan pernyataan keras bahwa negaranya tak akan lagi bersahabat dengan Israel. Turki meminta Israel bertanggung jawab. Sebagai bentuk protes, Turki sudah mengusir diplomat Israel dari Istanbul.(ULF)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini