Sukses

Supir Taksi Ngamuk, 12 Tewas

Seorang supir taksi yang mengamuk di Inggris, menembak secara brutal sambil melajukan kendaraannya. Akibatnya 12 orang tewas dan 25 lainnya terluka. Motif pembunuhan itu masih diselidiki oleh pihak kepolisian Inggris.

Liputan6.com, London: Seorang supir taksi yang mengamuk di Cumbria, Inggris, menembak secara brutal sambil melajukan kendaraannya, Rabu (2/6) waktu setempat.
Akibat penembakan tersebut, sebanyak 12 orang tewas dan 25 lainnya terluka. Setelah menembak, pelaku mengakhiri hidupnya dengan menarik pelatuk pistol ke dirinya. 

Mayat pelaku, Derrick Bird (52), ditemukan di hutan dekat Boot--sebuah dusun kondang di kalangan para pendaki dan wisatawan. Selain menemukan mayat tersangka, polisi juga menemukan dua pucuk senjata di tempat kejadian. "Penembakan itu mengejutkan masyarakat Cumbria dan seluruh negeri," ujar Wakil Kepala Polisi Stuart Hyde. Ia juga mengatakan masih terlalu dini untuk menetapkan motif tersangka, apakah ia menembak secara acak atau ada motif lain.

Namun, menurut beberapa laporan, Bird sempat bertengkar dengan sesama supir taksi pada malam sebelum pembunuhan. Peter Leder, seorang supir taksi yang melihat
Bird pada Selasa lalu, tidak menyadari kata-kata Bird ketika ia hendak pergi, "Hai, Peter, aku tidak akan melihatmu lagi."

Penembakan pertama dilaporkan terjadi di kota pesisir Whitehaven, sekitar 560 kilometer barat laut London. Seorang saksi mata mengatakan, korban tewas di antaranya adalah termasuk dua orang sopir taksi teman Bird. Terdapat 30 tempat kejadian perkara (TKP) yang terpisah, dan mayat-mayat tetap berada di TKP hingga Rabu malam dengan hanya ditutup lembaran-lembaran, menunggu petugas forensik kota kecil yang kewalahan.

Terkait insiden ini, Ratu Elizabeth II menyatakan sangat terkejut dan turut berdukacita. Penembakan yang menewaskan nyawa seseorang jarang terjadi di Inggris. Pasalnya kepemilikan senjata api dibatasi secara ketat. Aturan tersebut diperketat setelah dua pembantaian terjadi pada 1980-an dan 1990-an. Pada 1987,  Michael Ryan membunuh 16 orang di kota Hungerford, Inggris. Sedangkan pada 1996, Thomas Hamilton menewaskan 16 anak-anak dan seorang guru di sebuah sekolah dasar di Dunblane, Skotlandia.(AP/YUS)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini