Sukses

Presiden Palestina: Serangan Israel Tindakan Terorisme

Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengutuk keras serangan Israel terhadap kapal misi kemanusiaan dan menyebut tindakan itu sebagai aksi terorisme. di Amerika Serikat, unjuk rasa anti-Israel dan pro-Israel digelar bersamaan.

Liputan6.com, New York City: Reaksi dunia terhadap kekejaman Israel yang menyerang konvoi kapal misi kemanusiaan di perairan internasional, 65 kilometer di lepas pantai Gaza, terus mengalir. Di New York City, Amerika Serikat, Rabu (2/6), Unjuk rasa anti-Israel dan pro-Israel berlangsung bersamaan.

Massa anti-Israel membawa spanduk berisi kecaman terhadap negara Zionis itu serta mendukung kemerdekaan bagi rakyat Palestina. Di sudut kota lainnya, massa pro-Israel membenarkan sikap negara tersebut sebagai pertahanan diri dari para relawan kapal kemanusian.

Sementara Presiden Palestina Mahmoud Abbad yang berbicara di Konferensi Tahunan Tepi Barat di Bethlehem menyatakan, rakyatnya menyebut serangan Israel ke kapal misi kemanusiaan sebagai aksi terorisme. "Rakyat kami menghadapi terorisme saat Israel menyerang konvoi kapal misi kemanusiaan," kata Abbas. "Dunia memandang ini terorisme dan kami juga memandangnya terorisme karena pengepungan, perampasan lahan di gaza, dan wilayah lain."

Abbas juga berterima kasih kepada pemerintah Mesir karena telah membuka daerah Rafah yang merupakan perbatasan kedua wilayah di jalur Gaza. Sudah dua tahun  daerah ini diblokade Israel dan Mesir dengan tujuan mencegah serangan dari pejuang Palestina. Kondisi ini dimanfaatkan sejumlah relawan dari Rusia dan Oman untuk mengirim bantuan ke Gaza. Abbas juga menyatakan akan terus melanjutkan negosiasi damai dengan Israel melalui seorang mediator dari Amerika Serikat.

Sementara itu di Jerusalem, staf Kementerian Luar Negri Israel, Yigal Palmor, menyesalkan keputusan pemerintah Nikaragua. Nikaragua menggantungkan hubungan diplomatiknya dengan Israel sebagai protes atas kekejaman negara Zionis itu.(BOG)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini