Sukses

Kesaksian Korban Serangan Israel

Tentara Israel menggunakan peluru karet, gas air mata, dan senjata beraliran listrik untuk melumpuhkan para relawan di atas kapal.

Liputan6.com, Athena: Israel memang sadis. Seorang aktivis Yunani menceritakan aksi tentara Israel yang menyerang konvoi kapal bantuan kemanusiaan untuk masyarakat di Gaza. "Mereka menggunakan peluru karet, gas air mata, dan senjata yang dimuati getaran listrik," kata Michalis Grigoropoulos, salah seorang penumpang Kapal Eleftheri Mesogeio di Athena, Rabu (2/6).

Menurut Grigoropoulos, tentara Israel melompat ke kapal sekitar pukul 05.30 waktu setempat. Begitu turun, mereka langsung menembakkan peluru berlapis karet dan gas air mata. Ada juga yang membawa senjata kejut listrik untuk menundukkan para penumpang kapal.

Satu jam setelah penumpang Kapal Eleptheri diserang, Grigoropoulus mendengar tembakan senjata dari Kapal Mavi Marmara. Kapal Eleptheri lebih kecil dibanding Kapal Mavi Marmara. Namun, kapal itu juga membawa bantuan dan ratusan relawan menuju Gaza.

Setelah menyerang, Israel menahan ratusan relawan dan membawa mereka ke Pelabuhan Ashdod. Di sana, Grigoropoulus dan relawan lain tetap dilarang berkomunikasi, menghubungi pengacara, atau berbicara kepada keluarga. Mereka juga tidak menyediakan penerjemah. "Israel memutuskan semua alat komunikasi," kata Grigoropoulus.

Saat di Ashdod, ada dua aktivis dari Yunani yang dipukuli polisi Israel. Mereka dipukul karena menolak memberikan sidik jari digital. Saat ini masih ada sekitar 30 aktivis Yunani yang ditahan di Israel.(AFP/ULF)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.