Sukses

Tumpahan Minyak Meluas, Singapura Tutup Pantai

Singapura untuk sementara menutup pantainya karena tumpahan minyak mentah di Selat Singapura terus menyebar, menyusul tabrakan kapal tanker dan kargo.

Liputan6.com, Singapura: Singapura menutup pantai sepanjang 7,2 kilometer dari pantai timur, Kamis (27/5). Hal ini dilakukan karena tumpahan minyak dari kapal tanker yang rusak terus menyebar. Bercak minyak berwarna karat mengapung di terminal feri,  dekat Pusat Pelayaran Nasional, yang biasanya memberikan kelas setiap hari untuk ratusan siswa sekolah.

Bau tajam pun kini menyelimuti garis pantai timur Singapura. "Baunya sangat buruk kemarin, itu membuat saya mual," kata Ho Shufen, seorang manajer pusat pelayaran. "Sepertinya tidak ada orang yang ingin berkunjung ke sini sebelum baunya hilang," imbuh dia. Padahal di wilayah itu terdapat restoran laut terbaik dan merupakan tempat yang sering dikunjungi keluarga, rombongan sepatu roda, dan sepeda di akhir pekan.

Sekitar 18 ribu barel minyak mentah tumpah dari kapal tanker MT Bunga Kelana 3 milik Malaysia, setelah bertabrakan dengan kapal St Vincent dan Grenadines di Selat Singapura, Selasa pagi silam. Badan Lingkungan Hidup Nasional menyatakan akan membersihkan pantai dalam beberapa hari ini.

Lembaga itu juga menyarankan masyarakat untuk menjauhi pantai yang terkontaminasi minyak tersebut. Sementara, pejabat terminal feri mengatakan, tumpahan minyak tersebut tidak mempengaruhi layanan kapal di Singapura.(AST/ANS/AP)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.