Sukses

Hillary Tiba di Tokyo Untuk Lawatan ke Asia

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Hillary Clinton tiba di Jepang, Jumat dalam rangka kunjungannnya ke sejumlah negara di kawasan Asia, termasuk Cina dan Korea Selatan.

Liputan6.com, Tokyo: Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Hillary Clinton memulai kunjungannnya ke sejumlah negara di kawasan Asia, diantaranya Jepang, Cina dan Korea Selatan.

Hillary tiba di Tokyo, Jepang, Jumat (21/5). Salah satu agenda pembicaraan Amerika dan Jepang kali ini adalah  kasus tenggelamnya kapal perang Korea Selatan yang menewaskan 46 personilnya. Kedua pihak mengecam Korea Utara setelah para penyelidik mempersalahkan Pyongyang atas tenggelamnya kapal perang tersebut.

Sikap bersama itu terjadi pada saat Tokyo dan Washington bergerak ke arah upaya pemecahan sengketa, menyangkut pangkalan AS yang kontroversial yang menjadi kendala hubungan dua negara sekutu lama, sejak pemerintah kiri-tengah Jepang mengambil kekuasaan tahun lalu.

Amerika dan Jepang dan negara-negara kuat dunia lainnya mengecam keras Korea Utara yang memiliki senjata nuklir dan diperkirakan akan mendesakkan sanksi-sanksi baru terhadap Pyongyang di Dewan Keamanan PBB.

Namun, China sebagai salah satu dari lima negara anggota tetap Dewan Keamanan yang memiliki hak veto, sejauh ini menyerukan perlunya bukti lagi serta meminta semua pihak bersikap tenang.

Ini mengisyaratkan bahwa China tidak akan begitu saja menghukum negara komunis tetangganya itu, setelah pemimpinnya baru-baru ini berkunjung ke Beijing.

Hubungan AS dan Jepang belakangan agak menegang terkait dengan nasib pangkalan AS di Okinawa yang ditentang keras oleh sebagian besar warganya.

Perdana Menteri Jepang Yukio Hatoyama, setelah mengambil alih kekuasaan dalam kemenangan pemilu yang cukup besar tahun lalu, mengusulkan memindahkan pangkalan tersebut ke luar pulau untuk meredakan kemarahan warga.

Namun pada saat riset untuk mencari lokasi alternatif tak berhasil, Hatoyama menyerah pada permintaan Washington untuk kembali pada kesepakatan 2006, yang ditandatangani oleh pemerintah-pemerintah konservatif sebelumnya dan memindahkan pangkalan di Okinawa.

AS, berdasarkan perjanjian pasca-perang diwajibkan untuk mempertahankan Jepang yang setelah Perang Dunia II bersikap cinta-damai. Karena itu AS punya alasan untuk menandaskan posisi strategis pangkalan Okinawa, yang dekat dengan Taiwan dan kedua Korea, serta penting untuk memelihara stabilitas di kawasan Asia Pasifik.

Diperkirakan Jumat depan Hayotama akan mengumumkan sikapnya yang menghormati perjanjian pangkalan. Belakangan Hatoyama ini juga mengakui bahwa apa yang diberikan pasukan AS di Jepang adalah faktor penting.

Kamis sebelumnya, Hatoyama juga menyatakan bahwa kondisi semenanjung Korea semakin tegang, setelah Presiden Korea Selatan Lee Myung-Bak, berjanji akan melakukan tindakan balasan terhadap Korea Selatan setelah tim penyelidik multinasional mengatakan ada bukti kuat bahwa kapal selam Korea Utara yang menenggelamkan kapal perang Korea Selatan, Cheonan yang 26 Maret lalu.(AFP/ANT/MLA)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.