Sukses

Sebagian Besar Korban Afriqiyah Berkebangsaan Inggris

Sebagian besar korban tewas pesawat jatuh Afriqiyah Airways adalah warga negara Inggris. Afriqiyah yang termasuk ke dalam maskapai penerbangan murah, cukup menarik banyak wisatawan Inggris yang ingin melakukan perjalanan ke dan dari Afrika Selatan.

Liputan6.com, Tripoli: Jatuhnya pesawat Afriqiyah Airways yang menewaskan 103 penumpang di bandara Tripoli, Libya, ternyata mengangkut sejumlah orang berkewarganegaraan Inggris. Pasalnya, Afriqiyah yang termasuk ke dalam maskapai penerbangan murah, cukup menarik banyak wisatawan Inggris yang ingin melakukan perjalanan ke dan dari Afrika Selatan.

Seorang juru bicara Kedutaan Besar Inggris di Tripoli mengatakan, tim konsuler akan segera menyelidiki mengenai laporan warga negara Inggris yang menjadi korban tewas pesawat Afriqiyah.

Airbus A330-200 jatuh saat terbang dari Johannesburg, Afrika Selatan menuju Gatwick, London, Inggris. Semua awak pesawat dan 11 penumpang berkewarganegaraan Libya. Sedangkan sisanya berasal dari berbagai negara lain, kata seorang pejabat bandara. Video rekaman jatuhnya pesawat menunjukan pesawat hancur berkaping-keping di lapangan bandara yang luas.

"Saya dapat mengkonfirmasikan kecelakaan itu, tetapi bukan mengenai jumlah korban tewas," kata Bongani Sithole, kepala maskapai reservasi di bandara internasional di Johannesburg. "Kami menunggu laporan dari Tripoli untuk dapat menjelaskan apa yang terjadi," katanya.

Sementara seorang jurubicara Kementerian Luar Negeri Afrika Selatan mengatakan, pesawat sempat sempat dilaporkan hilang saat sedang dipantau. Seorang pejabat penerbangan mengatakan kepada para wartawan, seorang anak berusia delapan tahun berkebangsaan Belanda berhasil bertahan hidup dari kecelakaan tersebut [baca: Pesawat Jatuh, 103 Tewas, Seorang Anak Selamat].(Telegraph/AST/AYB)


* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.