Sukses

Gas Beracun Bunuh Empat Pekerja Palestina

Terowongan yang membatasi Jalur Gaza selatan dan Mesir kembali menelan korban. Kali ini empat pekerja Palestina tewas dan lima lainnya terluka, setelah menghirup gas beracun yang disemprotkan ke dalam oleh tentara Mesir.

Liputan6.com, Jalur Gaza: Empat pekerja lokal Palestina tewas dan lima lainnya terluka sesaat setelah menghirup gas beracun yang menyebar di dalam terowongan, Rabu malam waktu setempat. Lokasi kecelakaan ini terletak di perbatasan Jalur Gaza selatan dan Mesir.

Seperti diwartakan Xinhua, Kamis (29/4), pejabat setempat Adham Abu Selmeya melaporkan bahwa hasil penyelidikan awal menunjukkan sembilan pekerja Palestina rupanya menghirup gas beracun yang tersebar di dalam terowongan. Ini terjadi saat mereka tengah bekerja di sana. Para pekerja kemudian dievakuasi dengan ambulans ke Rumah Sakit Yousef Abu Al-Najjar di kota Rafah di Jalur Gaza selatan

Sementara itu, saksi sebelumnya mengatakan bahwa pasukan keamanan Mesir meledakkan terowongan di bawah perbatasan dengan Jalur Gaza sehingga meruntuhkan terowongan. Insiden tersebut kemudian menewaskan satu orang dan melukai delapan lainnya. Namun, sumber lain menyebutkan, gas beracun itu sengaja disemburkan ke terowongan tersebut oleh pasukan Mesir.

Terowongan tersebut digunakan para warga Palestina untuk mengangkut pasokan-pasokan makanan dan kebutuhan lainnya ke Jalur Gaza, yang diblokade Israel sejak Juni 2007. Yakni, ketika kelompok Hamas berjanji akan menghancurkan Negeri Zionis itu merebut dan menguasai wilayah tersebut.

Dalam kurun beberapa tahun terakhir ini, pesawat-pesawat tempur Israel telah membombardir puluhan orang yang ada dalam terowongan. Mesir juga memutuskan untuk membangun penghalang logam bawah tanah di perbatasan dengan Jalur Gaza, yang diperintah oleh gerakan Islam Hamas, dalam upaya untuk menghentikan kelompok penyelundupan dari Mesir.

Menurut kelompok Gaza, lebih dari 130 warga Palestina tewas selama dua tahun terakhir. Terutama, saat mereka bekerja di terowongan yang tiba-tiba runtuh di atas kepala.(RST/ANS)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.