Sukses

Bahas Serangan Israel Pemimpin Palestina Bertemu

Para petinggi Hamas dan Pemimpin berbagai faksi Palestina mengadakan pertemuan darurat di Gaza. Pertemuan membahas cara mengurangi ketegangan di perbatasan antara Gaza dan Israel.

Liputan6.com, Gaza: Pemimpin gerakan Islam Hamas mengadakan pertemuan darurat di Jalur Gaza dengan para pemimpin berbagai faksi Palestina, Sabtu malam. Pertemuan darurat ini bertujuan untuk mengurangi ketegangan di perbatasan antara Jalur Gaza dan Israel. Menurut sebuah sumber, pertemuan darurat adalah isyarat kuat baru untuk mengurangi ketegangan di perbatasan Gaza-Israel, termasuk serangan roket terhada negara Yahudi tersebut, seperti dilansir Xinhua, Ahad (4/4).

"Para tamu yang hadir, termasuk para pemimpin Hamas, gerakan Jihad Islam dan kelompok sayap kiri, menyetujui taktik tertentu untuk menghindari kemungkinan balas dendam tentara Israel yang bisa membahayakan kepentingan bangsa Palestina," ujar sumber tersebut.

Saleh Zeidan, pemimpin senior Front Demokratik untuk Pembebasan Palestina (DFLP), mengatakan "Perlawanan adalah hak hukum, dan itu adalah hak faksi untuk membela rakyat mereka." Namun, ia mengatakan bahwa peserta konferensi melihat bahwa menghadapi ancaman Israel dan eskalasi militer memerlukan koordinasi diawal antara semua faksi perlawanan, dan perlu untuk menekankan persatuan di antara mereka.

"Pertemuan hari ini difokuskan pada isu-isu kepentingan internal Palestian dan menegaskan bahwa Palestina harus meningkatkan upaya mereka untuk mencapai rekonsiliasi antar-Palestina," kata Zeidan.

Sementara itu, Salah al-Bardaweel, seorang pemimpin senior Hamas yang menghadiri pertemuan itu, mengatakan bahwa pertemuan itu mendiskusikan ketegangan di perbatasan antara Jalur Gaza dan Israel. "Pertemuan mempelajari cara-cara bagaimana menghadapi apapun pembalasan Israel yang akan datang dengan segala cara yang mungkin," kata al-Bardaweel.

Jumat kemarin, Hamas meminta faksi-faksi Palestina 'untuk menahan diri setelah sembilan serangan udara Israel berturut-turut Kamis malam menghantam sejumlah tempat di Jalur Gaza. Namun pemerintah tidak membalas serangan roket tersebut, justru lewat Perdana Menteri Hamas Ismail Haneya mengatakan bahwa pemerintah melakukan kontak dengan para pemimpin faksi untuk memulihkan ketenangan dan memperkuat kesatuan.(AYB)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.