Sukses

Pengebom Bunuh Diri Taliban Siap Menebar Teror

Taliban siap menurunkan 3.000 pengebom bunuh diri di Pakistan. Hal ini dilakukan sebagai bentuk protes atas operasi militer dan serangan rudal Amerika Serikat di daerah-daerah kesukuan.

Liputan6.com, Karachi: Seorang juru bicara Taliban menegaskan, kelompoknya tidak segan-segan untuk menurunkan sekitar 3.000 lebih pengebom bunuh diri. Mereka disiapkan menyerang target-target seperti gedung dan kantor pemerintah.

Dalam beberapa pekan terakhir, komandan militer Taliban di Afghanistan, Mullah Abdul Ghani Baradar, yang merupakan wakil dari Mullah Omar, ditangkap dalam sebuah penggerebekan di Karachi, Pakistan. Seperti dilansir Telegraph, Selasa (9/3), Mullah Abdul  dibekuk agen intelijen Pakistan dan Amerika Serikat.

Beberapa anggota Shura Quetta kemudian juga ditangkap di kota tersebut. Sementara, pemimpin kelompok Pakistan Mehsud Hakimullah diyakini telah tewas dalam serangan peluru kendali atau rudal AS. Awal pekan ini, putra Mullah Omar, juga menahan seorang mantan menteri dalam pemerintahan terakhir Taliban.

Sebuah ancaman kemudian dikeluarkan. Ini setelah salah seorang pemimpin kelompok militan mengaku bertanggung jawab atas bom mobil bunuh diri yang menewaskan 13 orang di luar bangunan Kantor Biro Investigasi Federal (FIA) di Lahore, Pakistan.

Delapan wakil dari FIA tewas ketika pengebom meledakkan mobil Toyota Corolla yang mengangkut 1.300 bahan peledak yang dikemas. Ini adalah ketiga kalinya sarana dan kepentingan pemerintah pusat menjadi target peledakan. Serangkaian serangan ini ditandai dengan kembalinya kampanye bom bunuh diri setelah beberapa kemunduran serius bagi kepemimpinan Taliban.

Serangan di Lahore, membuktikan bahwa Taliban masih memiliki kemampuan untuk menyerang di seluruh Pakistan. Karena itu, Azam Tariq, juru bicara Taliban, menegaskan kemampuan itu untuk mengintensifkan kampanye. "Kami memiliki sekitar 3 000 lebih pelaku bom bunuh diri. Kami akan menargetkan seluruh area gedung-gedung dan kantor-kantor pemerintah, "katanya dalam sebuah panggilan ke salah satu kantor berita.

Pada tahun silam, lebih dari 3.000 orang tewas dalam serangan teroris di Pakistan. Mereka menjadi korban serangan bom bunuh diri dan yang telah melanda Islamabad, Rawalpindi, Lahore, dan Peshawar. Serangan ini naik hingga 48 persen dibanding 2008. Berbagai peledakan bom itu mencerminkan reaksi marah militan Taliban terhadap operasi tentara Pakistan di Waziristan Selatan.

Para analis percaya bahwa keberhasilan serangan militer di Waziristan Selatan dan sukses terakhir mereka dalam menangkap senior Taliban dan pemimpin militan Al-Qaidah dapat merusak kemampuan Taliban. Terutama, menyerang secara teratur seperti pada tahun lalu.(RST/ANS)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.