Sukses

Hasil Pemilu Irak Dalam Tahap Perhitungan

Pemilihan umum yang berlangsung di Irak berada pada tahap penghitungan suara. Pemilu kali ini diikuti jumlah pemilih yang tinggi. Namun sayangnya diwarnai aksi kekerasan. Diprediksi koalisi Naori Maliki kembali memimpin pemilihan kali ini.

OlehLiputan6Diperbarui 24 Jan 2017, 11:38 WIB
Diterbitkan 08 Mar 2010, 20:03 WIB
Liputan6.com, Baghdad: Pemilu yang tengah berlangsung di Irak, kini ada pada tahap penghitungan suara. Hasilnya diharapkan akan diumumkan dalam beberapa hari kedepan. Pemilu kali ini diwarnai dengan antusias pemilih yang tinggi dan juga kekerasan yang menelan puluhan orang tewas dalam serangan mortir dan bom.

Diperkirakan koalisi negara hukum Perdana Menteri Irak, Naori Maliki akan memenangkan kursi terbanyak, karena menurut laporan Maliki memimpin di sembilan dari 18 propinsi Irak. Namun kemenangan Maliki diduga tidak mutlak sehingga dapat membentuk pemerintahan sendiri. Kemungkin akan ada waktu berbulan-bulan untuk melakukan pembicaraan dalam membentuk pemerintahan koalisi.

Seperti dikutip BBC News, Senin (8/3), persaingan juga datang dari Aliansi Nasional Irak yang didominasi oleh Syiah dan koalisi sekuler mantan Perdana Menteri Iyad Allawi.

Hasil akhir resmi setidaknya tidak akan diumumkan hingga akhir Maret ini, meskipun hasil awal akan terjadi dalam dua atau tiga hari mendatang. Meskipun angka-angka resmi belum diumumkan, laporan mengatakan jumlah pemilih sangat tinggi, terutama di provinsi Anbar, di mana Sunni telah memboikot pemilu 2005. Partisipasi dipandang sebagai barometer sentimen politik Sunni.

Ada kekhawatiran bahwa Sunni mungkin tertinggal jauh. Sekitar 500 calon,  yang sebagian besar Sunni, dilarang berpartisipasi karena dugaan memiliki hubungan dengan partai Baath milik Saddam Hussein.

Pemilu tahun ini diwarnai dengan tewasnya 35 orang dalam serangan bom di Baghdad, sementara itu serangan juga terjadi di Mosul, Fallujah, Baquba dan Samarra. Presiden AS Barack Obama turut memuji pemilihan yang dilansungkan Ahad (7/3) lalu. Obama menyebutnya sebagai suatu tonggak dalam sejarah Irak. "Pemilu kali ini menunjukkan dengan jelas masa depan Irak adalah milik rakyat Irak," kata Obama.(NHK/AYB)
    EnamPlus