Sukses

Ulama Lebanon Berharap Besar Terhadap Indonesia

Ketua Liga Ulama Lebanon, Syekh Ahmad Maulana Zein menekankan harapan besarnya agar Indonesia dapat terus membantu menumbuhkan bibit-bibit perdamaian di Lebanon dengan membuka forum dialog antara sekte-sekte keagamaan.

Liputan6.com, Beirut: Para ulama Lebanon mengharapkan Indonesia terus ikut membantu menumbuhkan bibit-bibit perdamaian di Lebanon, antara lain dengan membuka forum dialog antarsekte. Harapan atau permintaan itu muncul ketika puluhan ulama dari dua sekte Sunni dan Syiah di Lebanon, duduk bersama dengan santai berbicara masalah perdamaian dan persatuan umat dengan Duta Besar RI untuk Lebanon, Bagas Hapsoro di Beirut, belum lama ini.

Kedutaan Besar Republik Indonesia di Lebanon dalam penjelasannya yang diterima Antara di Jakarta, Sabtu (20/2), menyebutkan menjelang berakhir masa tugasnya sebagai Dubes untuk Lebanon, Bagas Hapsoro diterima pimpinan organisasi dan ulama dari dua aliran besar di Lebanon, Sunni dan Syiah di markas Liga Ulama Lebanon. Liga Ulama bersama dengan Grand Mufti Lebanon (Kementerian Agama) adalah mitra Indonesia dalam merealisasikan kegiatan bilateral interfaith dialogue kedua negara, yang dirintis sejak 2008.

Perpisahan Dubes RI yang akan segera kembali ke Jakarta untuk mengisi pos sebagai Wakil Sekretaris Jenderal ASEAN ini berlangsung khidmat dan penuh dengan pembicaraan kilas balik tentang apa yang telah dilakukan serta rencana kedua pihak ke depan.

Ketua Liga Ulama, Syekh Ahmad Maulana Zein menekankan harapan besarnya agar Indonesia dapat terus membantu menumbuhkan bibit-bibit perdamaian di Lebanon dengan membuka forum dialog antara sekte-sekte keagamaan. "Indonesia didengar tidak hanya di Lebanon, tetapi juga di dunia internasional, karena negara Anda bicara berdasarkan pengalaman nyata sebagai sebuah negara besar yang berhasil mengelola kemajemukan multiagama dan keyakinan," kata Syekh Maulana Zein, ulama Sunni terpandang di Lebanon.

Ia pun menyampaikan ucapan terima kasihnya kepada bangsa Indonesia atas inisiatif penyelenggaraan Dialog Interfaith pada 2008 yang menggarisbawahi tema tentang "Liga Ulama Lebanon satu visi dengan umat Islam di Indonesia dalam mewujudkan persatuan dan memperkecil jurang perbedaan dalam rangka menunjukkan Islam Rahmatallil alamin".

Dubes Bagas Hapsoro juga dijamu oleh Mufti Islam Syiah Lebanon, Syekh Abdul Amir Kabalan. Tokoh berpengaruh ini pun menyatakan kesiapan pihaknya untuk melanjutkan kerja sama dan hubungan dengan Indonesia termasuk siap berpartisipasi dalam Interfaith Dialogue Jilid II di Indonesia.

"Bangsa Indonesia bagaikan saudara tua kami, karena merupakan negara dengan mayoritas muslim moderat dan selalu mendukung isu-isu perdamaian dan keadilan terutama dalam menghadapi agresor Israel," kata Syekh Kabalan.

Baik Dubes maupun tokoh yang ditemui sepakat bahwa saat ini berbagai organisasi massa memainkan peran yang cukup signifikan dalam rangka ikut membantu peningkatan hubungan kedua negara. Dubes sangat menghargai upaya Liga Ulama Lebanon dan Nahdlatul Ulama Indonesia yang telah meretas jalan awal terjalinnya hubungan antarwarga atau P to P (people to people) Lebanon dan Indonesia.

Untuk diketahui, kedua negara pada 2008 telah menyelenggarakan Interfaith Dialogue di Beirut, Lebanon. Acara yang diikuti oleh tokoh-tokoh lintas agama dari Indonesia dan Lebanon ini mendapat banyak sorotan dan penghargaan positif dari pemerintah tuan rumah. Bahkan, delegasi Indonesia yang beranggotakan pimpinan dari berbagai organisasi agama seperti NU, Walubi, PGI, HAK KWI dan Ma`arif Institute telah dijamu oleh Perdana Menteri Lebanon Fouad Siniora. Rencananya, Indonesia akan kembali menggelar Interfaith Dialogue Jilid II di Indonesia.(ANS)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.