Sukses

Populasi Harimau Mekong Krisis

Pembalakkan liar dan hancurnya habitat, mengakibatkan populasi harimau Mekong dalam kondisi krisis. Pemerintah Cina diharapkan tanggap mengatasi, karena warganya memanfaatkan bagian tubuh harimau sebagai obat.

Liputan6.com, Bangkok: Untuk mencegah punahnya populasi harimau di Asia Tenggara, yakni dikawasan Greater Mekong, pemerintah sejumlah negara diharapkan bertindak tegas. Sejak tahun 1998, populasi harimau liar di Kamboja, Laos, Mynmar, Thailand dan Vietnam telah menurun sekitar 1.200. Laporan ini dirilis menjelang konferensi tiga hari pelestarian harimau, di kota resor Hua Hin, Thailand, dan dihadiri sekitar 13 menteri dari negara-negara macan Asia.

Menurut laporan dari WWF, penurunan populasi harimau liar dunia kini berada di titik terendah selama kurun waktu terakhir. Populasi harimau liar mencapai titik krisis justru menjelang tahun macan yang dimulai 14 Februari mendatang, menurut kalender Cina. Penurunan ini berawal dari meningkatnya pembalakkan liar dan bagian tubuh harimau yang digunakan sebagai pengobatan tradisional Cina. Pembangunan infrastruktur juga disalahkan karena mengakibatkan hancurnya habitat harimau.

Meskipun harimau Indochinese pernah ditemukan dalam kelimpahan di seluruh wilayah Mekong Raya, WWF mengatakan sekarang tidak lebih dari 30 harimau per negara di Kamboja, Laos dan Vietnam. Populasi yang tersisa terutama ditemukan di daerah pegunungan perbatasan antara Thailand dan Myanmar. WWF mendesak para menteri di Hua Hin untuk mengambil tindakan untuk melipatgandakan jumlah harimau liar Tahun 2022.

"Daerah ini memiliki potensi besar untuk meningkatkan jumlah harimau, tetapi hanya jika ada yang berani dan upaya terkoordinasi di seluruh wilayah dan skala yang belum pernah terjadi sebelumnya yang dapat melindungi harimau yang ada, dari mangsa harimau dan habitatnya," kata Nick Cox, koordinator WWF di Greater Mekong, seperti diwartakan AFP, Selasa (26/1). (AYB)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.