Sukses

Indonesia Kembali Duduk di Dewan Maritim Internasional

Indonesia terpilih kembali menjadi anggota Dewan Organisasi Maritim Internasional (IMO) kategori C periode 2009-2011. Ini berarti, Indonesia dapat beban tanggung jawab yang lebih besar.

LIputan6.com, London: Indonesia berhasil terpilih kembali menjadi anggota Dewan Organisasi Maritim Internasional (IMO) kategori C periode 2009-2011, yang diputuskan dalam sidang umum IMO di Inggris, London. Hal tersebut diterangkan Sekretaris Tiga Kedutaan Besar Republik Indonesia di London, Billy Wibisono, kepada ANTARA, Ahad (29/11). Indonesia memperoleh 132 suara dari 153 suara sah dalam sidang umum yang berlangsung hingga 4 Desember mendatang itu.

Anggota Dewan IMO kategori C adalah negara-negara yang memiliki kepentingan khusus di bidang transportasi laut atau navigasi, dengan mempertimbangkan keseimbangan sebaran keterwakilan negara-negara secara geografis. Pada pernyataannya dalam sidang IMO tersebut, Menteri Perhubungan Fredi Numberi menegaskan, Indonesia selaku negara maritim menjalankan perannya sebagai anggota Dewan IMO. Terutama dalam menempatkan keselamatan sebagai prioritas utama dalam kegiatan pelayaran Indonesia.

Perolehan suara sebanyak 132 tersebut menempatkan Indonesia pada posisi ketiga, naik satu tingkat dibandingkan pada saat Indonesia terpilih pada tahun 2007 yang menduduki posisi keempat dengan perolehan 114 suara. Selain berada pada posisi yang lebih baik dibandingkan dengan posisi tiga negara ASEAN yaitu Filipina, Malaysia dan Thailand, peringkat Indonesia juga lebih baik dibandingkan negara-negara lain yang terpilih dalam kategori C. Yakni, Turki, Malta, Mesir, Nigeria, Afrika Selatan, Cili, Bahama, Denmark, Meksiko, Kenya, Arab Saudi, Belgia, Australia dan Jamaika.

Dengan terpilihnya kembali Indonesia pada pemilihan kali ini, maka Indonesia dapat terus memainkan peranan pentingnya sebagai anggota Dewan IMO yang telah dijalani sejak tahun 1973 dengan mandat dukungan yang semakin kuat. Di sisi lain, keterpilihan Indonesia juga sekaligus memberikan beban tanggung jawab yang lebih besar, khususnya dalam upaya untuk meningkatkan jaminan keamanan dan keselamatan pelayaran yang efisien, sekaligus meningkatkan perlindungan lingkungan ekosistem laut.(TES/ANS)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini