Sukses

Bom Mobil Tewaskan 25 Orang

Sebuah bom bunuh diri meledak di dekat Kohat, Pakistan, dan menewaskan sedikitnya 25 orang. Daerah ini merupakan garnisun yang juga tempat perlindungan utama bagi kaum Muslim Syiah minoritas yang berperang di Pakistan dan Afghanistan.

Liputan6.com, Kohat: Sebuah bom bunuh diri menewaskan sedikitnya 25 orang di barat laut Pakistan, Jumat (18/9). Menurut polisi dan saksi mata, ledakan yang berasal dari sebuah mobil ini terjadi di jalan utama yang dikelilingi toko-toko di dekat Kohat, sekitar 150 kilometer barat daya Islamabad, Pakistan. Akibatnya, toko-toko dan restoran tersebut hancur.

Menurut Ibnu-e-Ali, mantan hakim dan penduduk daerah itu, jarak rumahnya dengan lokasi ledakan adalah satu kilometer. Namun ledakan itu begitu besar hingga terasa seolah-olah terjadi di depan pintu rumahnya. Sedangkan menurut administrator daerah itu, Mehtab-ul-Hasan, sekitar 25 hingga 30 orang tewas. "Dua puluh tubuh mayat berbaring di sampingku," ujar dia melalui telepon.

Kohat adalah sebuah kota garnisun yang dekat dengan permukiman etnis Pashtun di perbatasan Afghanistan. Tempat ini juga merupakan perlindungan utama bagi para militan yang berperang baik di Pakistan maupun Afghanistan. Daerah tempat serangan itu terjadi sebagian besar dihuni oleh kaum Muslim Syiah minoritas yang berperang di Pakistan dan Afghanistan.

Seperti diwartakan Reuters, militan Taliban berasal dari komunitas mayoritas Muslim Sunni. Serangan terhadap kaum Syiah adalah bagian dari strategi mereka untuk melawan pemerintah.

Sejak menekankan perang melawan pemerintah mulai 2007, militan di Pakistan telah berkali-kali melakukan serangan bom. Kendati demikian, para penganut Islam garis keras tersebut telah mengalami kemunduran tahun ini sejak pasukan Pakistan berhasil menguasai Lembah Swat, barat laut Islamabad, Pakistan.

Sejak itu, aparat kemudian mulai merasa di atas angin. Namun sejak serangan rudal Amerika Serikat 5 Agustus silam hingga menewaskan pemimpin Taliban Pakistan, kini serangan demi serangan kembali dilancarkan militan. Bahkan serangan tersebut semakin menjadi-jadi.(VIN)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini