Sukses

Israel Membandel, Akan Setujui Permukiman Baru

Israel akan menyetuji pembangunan ratusan pemukiman baru, meski ditentang sekutu dekatnya Amerika Serikat

Liputan6.com, Jerusalem: Israel akan menyetuji pembangunan ratusan pemukiman baru, meski ditentang sekutu dekatnya Amerika Serikat. Demikian berita yang dilansir Associated Press, Minggu (6/9).

Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu dan Menteri Pertahanan Isreal Ehud Barak, Senin ini, diperkirakan akan menyetujui pembangunan sekitar 500 permukiman baru. Sebelumnya pemerintah Israel mengumukan rencananya membangun permukiman baru, Jumat (4/9), sekaligus merencanakan pembekuan sebagian permukiman. Langkah ini diambil sebagai jalan tengah untuk menghindari tekanan kelompok konservatif yang menginginkan kelanjutan pembangunan permukiman dan tekanan AS yang menghendaki penghentian pembangunan.

AS mengkritik langkah ini yang dianggap akan mengganggu proses perdamaian di Timur Tengah. Respon negatif juga datang dari kelompok Hamas. "Kebijakan ini sangat berbahaya," ujar Khaled Mashaal, salah satu pemimpin Hamas di Suriah. Sementara itu dari dalam negari Israel, rencana tersebut mendapat dukungan dari Partai Shas Ultra Ortodoks. Sementara Partai Likud mengkritik pembatasan pembangunan permukiman. 

Rencananya Minggu depan utusan AS untuk Timur Tengah George Mitchell akan berkunjung kembali ke Israel guna membicarakan proses pembicaraan damai. Selama ini masalah permukiman masih menjadi penghambat proses perdamaian Israel-Palestina.

Menurut organisasi advokasi Israel Peace Now, saat ini pembangunan pemukiman Israel di Tepi Barat bertambah dua kali lipat bahkan hampir melenyapkan Garis Hijau yang membatasi wilayah Israel dengan wilayah pendudukan Israel di Tepi Barat. Berdasarkan data Peace Now, kementerian perumahan Israel membangun sekitar 433 unit rumah baru selama Januari-Mei 2008. Sementara dalam periode yang sama tahun 2007, Israel hanya membangun 240 unit rumah baru. Saat ini, ada sekitar 2.600 rumah yang sedang dalam proses pembangunan di Tepi Barat dan tender untuk pembangunan pemukiman baru naik lima kali lipat.(DIO)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini