Sukses

Sampah Cemari Samudra Pasifik

Sebuah ekspedisi di Samudra Pasifik menemukan begitu banyak sampah terapung di 1000 mil dari pantai California, Amerika Serikat.

Liputan6.com, Los Angeles: Masalah sampah terus menjadi sorotan. Tidak hanya di Indonesia, masalah ini juga telah menjadi isu hangat kalangan pencinta lingkungan dan ilmuwan. Anda bisa bayangkan bagaimana sampah yang makin menggunung dan tak tertangani dengan baik. Tentunya manusia akan banyak menderita akibat sampah yang diproduksi manusia sendiri.

Kekhwatiran itu juga dirasakan sejumlah ilmuwan. Baru-baru ini para ilmuwan melakukan ekpedisi di sekitar Samudra Pasifik untuk memantau pencemaran akibat sampah. Saat melakukan misi tesebut para ilmuwan terkejut dengan banyaknya sampah yang mencemari salah satu bagian dari samudra terbesar di dunia itu. Selama ekspedisi mereka di Bulan Agustus, para peneliti yang berasal dari Universitas California menemukan banyak sampah dalam jumlah yang lebih besar dari yang mereka perkirakan sebelumnya. "Sangat terkejut sekali. Ini benar-benar tidak biasa," ujar Miriam Goldstein, yang memimpin ekspedisi tersebut, seperti dikutip Associated Press, Kamis (27/8). Wilayah yang paling banyak terpapar cemaran sampah adalah North Pacific Gyre yang berlokasi 1.000 mil dari Pantai California, Amerika Serikat.

Saat mereka melakukan ekspedisi beragam barang-barang mereka temukan seperti plastik, botol, pembungkus yang terombang-ambing di permukaan laut. Bahkan kerap kali peneliti menemukan sampah-sampah tersebut berasal dari negara yang sangat jauh seperti Cina dan Inggris. Ini dapat dilihat dari label yang ada. Bisa dibayangkan berapa jauh sampah-sampah tersebut melakukan perjalanannya. Masalahnya bukan hanya asal mula sampah, melainkan pencemaran yang dapat membunuh biota laut yang ada. Makin besarnya jumlah sampah tentunya akan menambah banyak daftar biota laut yang mati seperti plankton, ikan bahkan burung laut.

Para peneliti berharap data yang mereka kupulkan dapat digunakan sebagai bahan penelitian dan mendorong pemerintah di seluruh dunia untuk mencegah pencemaran laut.(DIO)

 


* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini