Sukses

Pendaki Indonesia Tancapkan Merah Putih di Elbrus

Para pendaki Indonesia yang mengibarkan Merah Putih di Puncak Elbrus, Rusia, terdiri dari Franky Kowaas dari Federasi Mountaineering Indonesia (FMI), Budi Hartono Purnomo, dan Sieling Go dari tim Mahitala-Unpar.

Liputan6.com, Batam: Bendera Merah Putih berkibar di puncak gunung Elbrus, Rusia, setelah tim pendaki Indonesia berhasil menggapai puncak barat gunung itu Senin (17/8) siang waktu setempat. Pendaki gunung Indonesia itu terdiri dari Franky Kowaas dari Federasi Mountaineering Indonesia (FMI) bersama Budi Hartono Purnomo serta Sieling Go dari tim Mahitala-Universitas Katolik Parahyangan Bandung (Mahitala-Unpar).

"Kami tiba pukul 11.10 (sekitar pukul 16.10 WIB). Franky pukul 11.00," kata Budi, anggota senior Mahasiswa Pecinta Alam-Universitas Katolik Parahyangan (Mahitala-Unpar) lewat pesan elektroniknya kepada ANTARA di Batam, Kepulauan Riau, Senin malam.

Di puncak berketinggian 5.642 meter di atas permukaan laut (mdpl)--paling atas di jajaran pegunungan Kaukasus dan daratan Rusia serta Eropa--mereka mengibarkan Sang Saka Merah Putih dan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, disaksikan beberapa pendaki dari Rusia, Jerman, dan Swiss.

Tim FMI dan tim Mahitala-Unpar yang menyebut diri Ekspedisi Elbrus Mahitala-Eiger atau disebut pula Indonesia Independence Day 2009 Team berangkat pukul 03.00 dari Pastukhova Rocks (4.600 mdpl). Delapan jam mereka berjuang menembus padang salju di suhu minus 20 derajat Celsius dan kembali dengan selamat dalam waktu tempuh empat jam.

Menurut Budi, Willy Kurniawan, Achmad Zaenal dan Miranti dari TvOne yang juga bergerak dari Pastukova mencapai puncak pada sekitar pukul 14.00.

Elbrus atau nama lokalnya antara lain Mingi Tau (Gunung Seribu) dan Uaskhemakhue (Gunung Kebahagiaan) di barat daya Kota Kislovodsk, Rusia, dengan puncaknya baratnya merupakan satu dari tujuh gunung tertinggi di dunia.

Bagi Kowaas (46), pendaki asal Manado, yang berpengalaman di Cartenz Pyramid, Papua, pencapaian tersebut sebagai rangkaian dari tekadnya di bawah bendera FMI menjejakkan kaki ke tujuh puncak tertinggi setelah pada 8 April 2008 mencapai Uhuru, puncak Kilimanjaro di Tanzania, gunung paling jangkung se-Afrika.

Ketujuh puncak gunung tertinggi di dunia meliputi Kilimanjaro (5.896 mdpl) di Tanzania, Vinson Massif (4.897) di Antartika, Everest (8.848) di Nepal/India, Cartensz Pyramid (4.884) Papua, Elbrus (5.642) di Rusia, McKinley (6.194) di AS, dan Aconcagua (6.926) di Argentina.

Budi (51) dan Sieling pada 14 Desember 2008 sukses menjejakkan kaki di puncak Gunung Aconcagua, Argentina, teratas di Amerika, kemudian puncak Cerro Solo, di selatan De Los Andes, Patagonia, selatan Argentina pada akhir Desember 2008.

Sieling, pada 19 Maret 2007 sampai 22 April 2007 ke Nepal seorang diri, kemudian bersama Sujan (pemandu perjalanan) dan beberapa porter antara lain Binsin, mengembara ke Himalaya, mengulang perjalanan tahun 2006 yang belum tuntas. Ia sempat ke Gokyo dan sebagian Annapurna. Ketika menjadi mahasiswi Unpar, Sieling tergabung dalam Tim Ekspedisi Maoke 1983 ke pegunungan Jayawijaya, Papua.(ANS)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini