Sukses

TKI Telantar Ingin Pulang

Ratusan TKI di Arab Saudi hingga kini masih telantar. Salah satu dari mereka, Ita Rosita asal Cianjur, Jabar, mengaku ingin segera kembali ke Tanah Air.

Liputan6.com, Jakarta: Ratusan tenaga kerja Indonesia (TKI) hingga kini masih telantar di Jeddah, Arab Saudi. Salah satu dari TKI yang masih bertahan adalah Ita Rosita, TKI asal Cianjur, Jawa Barat. Di rumah sederhana di Cianjur, Ibunda Ita, Yati Rohayati meratapi nasib putrinya.

Yati mengaku sudah berbulan-bulan tidak mendapat kabar dari Ita. Bahkan, kabar terakhir yang ia dapat pun tidak menggembirakan. Sejak berangkat Ke Arab Saudi 10 Maret silam, Ita memberitahu kepada sang bunda bahwa ia disiksa majikannya.

Saat dihubungi via telewicara di studio Liputan 6 SCTV, Jakarta, Rabu (29/7), Ita mengungkapkan keinginannya untuk kembali ke tanah air. Ia mengatakan sangat merindukan keluarga, terutama Dede sang buah hati. Mendengar pengakuan Ita, sang bunda tak kuasa menahan haru. Dengan terisak-isak, Yanti memanggil-manggil anaknya untuk segera pulang.

Selama di Jeddah, Ita mengaku belum pernah melapor ke Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI). Ia juga mengatakan belum ada satu pun pihak KJRI yang menghubungi dirinya.

Menurut Konjen RI di Jeddah, Gatot Abdullah Mansyur, proses pemulangan TKI sedang dikoordinasikan dengan Pemerintah Arab Saudi.

Ita bukan satu-satunya orang yang mengalami masalah di sana. Selain perempuan, terdapat pula tenaga kerja pria dan anak-anak yang beberapa diantaranya sedang sakit. Sebagian TKI mengaku terbang ke Arab Saudi secara resmi oleh perusahaan tenaga kerja. Sebagian lagi mengaku berangkat menggunakan visa umroh. Karena tidak memiliki dokumen resmi, mereka tidak dapat pulang ke tanah air.

Arab Saudi dikenal sebagai salah satu negara tujuan utama buruh migran yang tak semuanya menggunakan jalur legal. Menteri Luar Negeri Hassan Wirayuda mengatakan tak sedikit TKI yang berharap dipulangkan cuma-cuma oleh Pemerintah Arab Saudi karena tidak memiliki dokumen resmi. Hassan mengaku hal tersebut menyulitkan pekerjaan perwakilan Indonesia di sana.(WIL/AND)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.