Sukses

Obama Menjabat Tangan Muammar Gaddafi

Untuk pertama kalinya, Presiden AS Barack Obama berjabat tangan dengan pemimpin Libya Muammar Gaddafi pada pertemuan G-8 di L`Aquila, Italia. Seorang pejabat senior Gedung Putih meremehkan makna jabatan tangan Obama-Gaddafi.

Liputan6.com, L`Aquila: Libya adalah musuh besar Amerika Serikat di era 80-an. Namun, konflik kedua negara terus membaik dalam lima tahun terakhir. Kini, untuk pertama kalinya, Presiden AS Barack Obama berjabat tangan dengan pemimpin Libya Muammar Gaddafi saat hendak berfoto bersama dengan para pemimpin negara pada pertemuan G-8 di L`Aquila, Italia, Kamis (9/7).

Namun, pejabat senior Gedung Putih Denis McDonough meremehkan makna jabatan tangan Obama-Gaddafi. Sebab, menurut McDonough, hubungan antara kedua negara memang sudah pulih. "Saya yakin, karena mengenal Presiden, saat menghadapi kesempatan untuk menyapa setiap pemimpin, ia akan melakukan itu," kata McDonough, seperti dikutip ANTARA.

Hubungan AS-Libya kerap kali tergerus. Hubungan diplomatik kedua negara putus pada 1981 dan baru dipulihkan pada 2004. Namun, hubungan tetap tegang terutama mengenai ganti rugi korban aksi teror pada 1980-an. Percekcokan tersebut diselesaikan pada penghujung 2008, ketika Libya menyerahkan 1,5 miliar dolar AS sebagai ganti rugi bagi warga Amerika yang jadi korban serangan di Lockerbie, Skotlandia.(ANS)


* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini