Sukses

Massa Pro-Zelaya Lanjutkan Demo

Demonstrasi kembali pecah di Tegucigalpa, Honduras, sehari setelah kudeta militer menggulingkan Presiden Manuel Zelaya. Para pengunjuk rasa menuntut kembalinya Zelaya sebagai presiden.

Liputan6.com, Tegucigalpa: Demonstrasi kembali pecah di ibukota Honduras, Tegucigalpa, Senin (29/6), sehari setelah kudeta militer yang menggulingkan Presiden Manuel Zelaya. Para pengunjuk rasa menuntut kembalinya Zelaya sebagai presiden, dengan cara memblokir jalan menggunakan potongan besi dan kerangka baliho yang dibongkar paksa dari jalanan.

Selain itu, mereka juga melempari polisi anti-huru hara dengan batu. Aksi tersebut dibalas dengan tembakan gas air mata dan peluru karet petugas. Sedangkan demonstran yang tertangkap, dipukul dan dianiaya dengan tongkat pemukul. Sebagian dari mereka kemudian ditahan.

Zelaya sendiri kini telah berada di Nikaragua, Amerika Tengah. Dia meminta dukungan dalam sebuah pertemuan mendadak bersama kelompok ALBA, yakni negara-negara anggota Amerika Latin dan Karibia. Akhirnya, ALBA sepakat memutus hubungan diplomatik dengan Honduras, hingga Zelaya kembali memimpin.

Tak lama setelah pertemuan itu, sidang umum PBB menggelar pertemuan khusus. Presiden sidang tersebut, Miguel d'Escoto Brockmann mengajak seluruh anggota PBB untuk mengecam kudeta yang menggulingkan Presiden Zelaya. Belum diketahui apakah pertemuan mendadak tersebut akan menghasilkan resolusi yang akan menekan pemerintahan baru Honduras.

Dukungan terhadap Zelaya juga datang dari Washington. Obama menyatakan, negaranya masih mengakui Manuel Zelaya sebagai Presiden Honduras. Menurut dia, pemerintahannya dan 23 anggota organisasi negara-negara Benua Amerika (OAS) menganggap kudeta yang dilakukan militer adalah tindakan ilegal yang tak sesuai dengan konstitusi negara itu [baca: Sekutu Zelaya Kecam Kudeta Honduras].(IRN/VIN)



* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.