Bear dilengkapi piranti lunak khusus yang membuatnya mengenali kondisi lapangan lewat objek yang bergerak. Tak hanya itu, robot ini juga mampu mengidentifikasi korban hidup atau mati. Bear juga mampu melindungi diri dari serangan senjata maupun bom.
Kendati ukurannya tidak terlalu besar, Bear mampu menggotong prajurit terluka. Bahkan dia diklaim mampu bekerja lebih cepat dari regu penolong. Sebab Bear diciptakan untuk melakukan yang tak dapat dilakoni regu penolong ketika perang berkecamuk.
Sejauh ini teknologi robot penyelamat prajurit ini terus dikembangkan dan dimodifikasi sesuai kebutuhan di lapangan. Bahkan Departemen Pertahanan AS sudah mengeluarkan biaya US$ 3 juta atau sekitar Rp 27 miliar untuk pengembangan model Bear yang ketiga.(REN)
Advertisement
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.