Sukses

Perayaan Halloween di Kastil Frankenstein

Kastil Frankenstein di Darmstadt, Jerman, menjadi tempat utama perayaan Halloween pada malam 31 Oktober sebab terkait legenda mayat hidup. Di India, pesta ini digunakan untuk mengatasi takut anak pada hantu.

Liputan 6.com, Darmstadt: Setiap tahun pada malam 31 Oktober diperingati sejumlah masyarakat di berbagai negara sebagai malam Halloween. Meskipun sekarang terkenal di Amerika Serikat, Halloween sebenarnya berasal dari Eropa. Salah satu buktinya terlihat di Kastil Frankenstein, dekat Kota Darmstadt, Jerman.

Kastil Frankenstein pertama kali masuk peta pada 1252 dengan nama Kastil Frangenstein. Nama itu lantas disesuaikan dengan nama pendirinya Friedrich von Frankenstein. Kastil Frankenstein pun menjadi salah satu pilihan utama merayakan Halloween di Jerman sebab dikaitkan dengan legenda mayat hidup yang menyeramkan. Setiap tahun sejak 1977 perayaan Halloween di Jerman dirayakan pada malam 31 Oktober.

Halloween berkembang dari tradisi pagan all hallows day. Hari itu dipercaya sebagai hari saat roh orang-orang yang telah meninggal dunia setahun sebelumnya, kembali mencari tubuh-tubuh yang dapat dirasuki pada tahun berikutnya. Menurut kepercayaan pagan, pada masa Halloween semua hukum ruang dan waktu ditangguhkan sehingga dunia spiritual berinteraksi dengan dunia konkret.

Kini ritual pagan itu telah pudar namun tradisi berkostum terus berkembang. Bahkan tak terbatas pada kostum makhluk halus tapi juga kostum tokoh idola anak-anak. Tradisi Halloween dipercaya dibawa ke AS pada 1840-an oleh imigran Irlandia. Sekarang Halloween moderen telah didominasi nuansa budaya negara adidaya itu. Malahan pesta di Jerman ini diramaikan aksi meniru tokoh film-film horor Hollywood.

Sementara di India, pesta tahunan itu dimanfaatkan para guru dan sukarelawan untuk membantu anak-anak mengatasi rasa takut pada hantu. Kendati tradisi ini di India tak sepopuler di negara barat khususnya AS. Tapi tradisi ini dipandang cukup ampuh mengatasi rasa takut terhadap hantu. Hal ini dipraktikkan para guru di Taman Kanak-kanak Pretty Petal di Bhopal.

Para murid didandani dan mengenakan beragam kostum hantu, mulai dari makhluk kerdil hingga makhluk seram berambut panjang. Lazimnya pesta Halloween, anak-anak kemudian berkeliling dari rumah ke rumah untuk meminta permen dan cokelat. Mereka terlihat senang dengan kostum tersebut. Anak-anak itu bahkan saling berkelakar dan menakut-nakuti satu sama lain.
 
Anak-anak India konon dihinggapi rasa takut yang berlebihan terhadap hantu. Orang tua mereka kerap menakuti-nakuti dengan hantu bila si anak melakukan kesalahan.

Salah seorang staf TK mengatakan dengan merayakan tradisi Halloween, pihaknya berharap dapat menghapus rasa takut hantu yang berlebihan pada anak-anak. Walaupun, mereka masih mempercayai adanya hantu.(MAK/Nlg dan Wir)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.