Sukses

Metode Terapi Kejut Listrik bagi Penderita Depresi

Metode terapi kejut listrik ternyata efektif mengatasi gangguan depresi. Kejutan listrik itu diberikan melalui kepala penderita depresi. Namun, para dokter belum yakin akan metode ini.

Liputan6.com, Utah: Terapi kejut listrik cukup efektif digunakan mengatasi gangguan depresi walau terkesan menyeramkan. Kejutan listrik itu diberikan melalui kepala penderita depresi. Belum lama ini, di Amerika Serikat, penggunaan terapi kejut listrik ini memicu kontroversi. Bahkan, sejumlah anggota legislatif di beberapa negara bagian AS didesak melarang terapi kejut listrik. Namun, hingga kini belum ada satu negara bagian pun yang resmi melarang penerapan terapi itu.

Depresi bisa terjadi karena beberapa hal. Namun, depresi biasanya dipicu beban mental yang berat. Seorang penderita depresi berat memerlukan proses terapi yang panjang. Metode terapi kejut atau electroconvulsive therapy menggunakan aliran listrik ternyata bisa digunakan bagi pasien penderita depresi. Mereka diberi kejutan listrik untuk mempengaruhi kerja otak, seperti pasien yang terkena gejala epilepsi.

Tapi, gejala epilepsi hanya terjadi selama setengah menit. Metode ini diketahui bisa membuat pasien berhenti bertindak aneh, seperti tertawa seorang diri. Kendati membuahkan hasil, hingga kini para dokter belum begitu yakin dengan terapi kejut listrik. Para dokter menganalogikan terapi ini seperti komputer yang di-reset ulang.

Beberapa pasien yang mengikuti prosedur terapi menyebutkan mereka tak dapat mengingat lagi sejumlah peristiwa di masa silam. Meski masih memicu perdebatan, metode terapi kejut listrik ini bisa menyelamatkan nyawa ribuan penderita depresi. Risikonya, pasien harus merelakan kehilangan kenangan indah di masa silam.(MAK/Ijx)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.