Sukses

Muslim Bosnia Membanjiri Masjid Sumbangan Indonesia

Pemerintah Indonesia membangun sebuah masjid seharga US$ 2,7 juta di Kota Sarajevo, Bosnia. Pembangunan masjid mengobati luka masyarakat yang telah kehilangan ribuan masjid.

Liputan6.com, Sarajevo: Sejumlah masyarakat muslim Bosnia menghadiri peresmian Masjid Istiqlal di Kota Sarajevo, baru-baru ini. Mereka datang untuk salat dzuhur bersama di masjid sumbangan pemerintah Indonesia itu. Sayangnya, Presiden Megawati Sukarnoputri tak hadir dalam acara tersebut [baca: Mesjid Sumbangan Bangsa Indonesia Diterima Warga Bosnia].

Seorang warga Bosnia, Hasisic Inda, mengatakan, seluruh masyarakat muslim sangat berterima kasih kepada pemerintah Indonesia atas pembangunan masjid. Dengan begitu, masyarakat dapat salat dan membaca Alquran di masjid. Kehadiran Istiqlal juga mengobati duka lama warga muslim Bosnia yang telah kehilangan ribuan masjid dan ratusan madrasah setelah dihancurkan tentara Serbia dalam perang etnis, 1992.

Rasa gembira serupa juga diungkapkan Hota Vezira. Ia mengaku sangat senang dengan pembangunan Masjid Istiqlal. Hota Vezira berharap, masyarakat Bosnia bisa datang ke masjid dari pada mabuk-mabukan di pinggir jalan. "Pembangunan (masjid) akhirnya terwujud juga setelah masyarakat menunggu selama empat tahun," kata Hota.

Masjid Istiqlal dibangun selama dua tahun dengan dana US$ 2,7 juta. Pembangunan masjid ini adalah bentuk komitmen bangsa Indonesia terhadap Bosnia yang pernah disampaikan Presiden Soeharto saat berkunjung ke negara itu, pertengahan Maret 1995. Masjid ini di atas tanah seluas hampir 2.800 meter persegi.

Masjid Istiqlal terdiri dari tiga lantai. Lantai dasar digunakan untuk kantor, madrasah, tempat wudhu, auditorium, dan perpustakaan. Lantai dua dan tiga digunakan untuk salat. Dua menara kembar di depan masjid digambarkan sebagai simbol persahabatan kedua negara. "Masjid ini memang dibangun berdasarkan perpaduan gaya dua negara," kata Fauzan Noe`man, arsitek Masjid Istiqlal.

Fauzan menambahkan, selain dihiasi kaligrafi Arab dari kayu jati, interior masjid juga dilengkapi lampu gantung hias dari Indonesia. Pintu masuk masjid juga dibuat dari kayu jati bertuliskan huruf Arab. Kubah dome yang menjadi ciri khas masjid di Bosnia juga terlihat pada Masjid Istiqlal. Namun, bedanya kubah pada masjid ini dipenuhi oleh jendela sehingga nur atau sinar matahari bisa masuk ke ruangan masjid.(ULF/Insan Kamil)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.