Sukses

Shakespeare Diduga Pecandu Ganja

Bakat alami pujangga besar William Shakespeare dipertanyakan oleh sekelompok peneliti dari Afsel. Besar dugaan, saat berkarya Shakespeare kerap mengkomsumsi ganja.

Liputan6.com, Stratford: Sekelompok akademisi di Museum Transvaal, Pretoria, Afrika Selatan, menganalisis sejumlah fragmen pipa yang ada di halaman rumah Shakespeare di New Place, Stratford, Inggris, baru-baru ini. Pasalnya, hasil penelitian Laboratorium Ilmiah Forensik Kepolisian Afsel menyebutkan terdapat sejumlah bekas unsur tumbuhan ganja pada pipa tersebut.

Menurut Kepala Palaentologi Museum Transvaal Francis Thackeray, besar kemungkinan saat menulis seluruh karyannya, Shakespeare sambil mengkomsumsi ganja. Dugaan itu merujuk sebaris sajak dalam soneta Shakespeare nomor 76. Sebab, dalam sajak tersebut Shakespeare telah menyebutkan kata-kata invention in a noted weed. Thackeray menganggap, kata weed dapat ditafsirkan sebagai tumbuhan ganja. Sedangkan kata invention dapat ditafsirkan sebagai kreasi penulisan karya. Menurut rencana, hasil penelitian Thackeray dan timnya akan diterbitkan Kamis ini, dalam jurnal ilmiah Afsel.

Namun, dikhawatirkan temuan itu akan mengundang kontroversi besar mengingat ratusan ribu penggemar Shakespeare telanjur mengakuinya sebagai maestro seni puisi dan drama. Menurut pakar kesusastraan dari Yayasan Shakespeare Birthplace Trust, Stanley Wells, sangat menggelikan jika kejeniusan dia [Shakespeare] dikatakan berkat obat bius. Bahkan, Wells menyatakan, ada sekitar delapan juta pengisap ganja di dunia. Namun, sepanjang sejarah, kedelapan juta pemadat itu tak ada yang sanggup membuat karya setanding dengan karya Shakespeare.(ICH/Ula)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.